Konflik sosial nelayan :: Studi di Pesisir Pantai Utara Kabupaten Tuban
HAKIM, Lukman, Dr. Suharko
2004 | Tesis | S2 SosiologiPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang menyebabkan konflik sosial nelayan dan dinamikanya pada pesisir pantai utara kabupaten Tuban. Subyek penelitian 30 orang nelayan yang memahami konflik yang terjadi di pesisir pantai utara kabupaten Tuban. Metode penelitian yang dipakai adalah metode penelitian kualitatif. Penelitian ini dilakukan di pesisir pantai utara kabupaten Tuban, tepatnya di desa Karangagung, Kradenan, Karangsari, Beji, Glondonggede dan Bulujowo. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan ada dua pola konflik yang terjadi sepanjang pesisir pantai utara kabupaten Tuban, antara lain konflik antara kelompok nelayan alat tangkap mini trawl dengan alat tangkap jaring rajungan. Konflik jenis ini terjadi di desa Karangagung, Kradenan, Karangsari, Beji. Sedangkan pola konflik yang lain yaitu konflik antara kelompok nelayan alat tangkap purse seine dengan kelompok nelayan pemilik rumpon. Konflik ini terjadi di desa Glondonggede, desa Bulujowo. Penelitian ini juga menunjukkan ada beberapa sebab konflik antara lain: 1) Ketidakberdayaan nelayan akibat sistem pemasaran yang tidak memihak nelayan, 2). Ketidakpastian dan penurunan penghasilan, 3). Inkonsistensi dalam penegakan hukum, 4). Persamaan wilayah tangkap, 5). Kerusakan alat tangkap dan terumbu karang dan 6). Adanya perasaan saling curiga antar kelompok nelayan. Hasil penelitian juga menunjukkan dinamika konflik memiliki intensitas yang tinggi dengan ditandai adanya berbagai kekerasan mulai dari mengancam, razia, penyanderaan, pemukulan dan penyerbuan massa ke kelompok lain.
The purpose of the research is to know the factors causing social conflicts of fishermen and it dynamic in northern coast of Tuban region. The are 30 fishermen who understand the conflicts which happen in Northern Coast of Tuban Region. Using qualitative method, the research was held in Northern Coast of Tuban Region, especially in several villages such Karangagung, Kradenan, Karangsari, Beji and Bulujowo. The data was gathered through deep interview and observation. The result of the research shows there are two patterns of conflicts which happen in Northern Coast of Tuban Region. The first conflict is the conflict between the fisherman using mini trawl and the fisherman using traditional fishing-nets called "jaring rajungan". This conflict exists in several villages such as Karangagung, Kradenan, Karangsari and Beji. While the second conflict, the conflict between the group of fisherman using purse seine and the group of fisherman who belongs rumpon, exists ini Glondonggede and Bulujowo. Furthermore, the research also shows there are some causes of the conflicts such as : 1) The empowerless of the fisherman because the marketing does not support the fishermen, 2). The uncertainly and decreasing income, 3). The inconsistency of law, 4). The same fishing ground, 5). The broken equipment and the damaged coral, 6). The sense of distrust among the fisherman. After all, the research also shows the dynamic of the conflicts has high intensity. The high intensity is shown by some violence such as intimidate, search, take a hostage, strike, and attack to another group.
Kata Kunci : Konflik, Nelayan, Tuban, Conflict - Fisherman - Tuban.