Penyediaan Jaringan Air Bersih di Kota Kolonial Magetan, Jawa Timur, 1900-1937

Artha Nurwandari, Dr. Mutiah Amini, M.Hum

2025 | Tesis | S2 Sejarah

Penelitian ini mendiskusikan tentang penyediaan jaringan air bersih di kota kolonial Magetan, yang dimulai dari tahap perencanaan pada 1902 dan penyelesaiannya secara keseluruhan pada 1934. Penyediaan air ini merupakan proyek keberlanjutan pekerjaan air untuk menyediakan sumber daya air bagi institusi kolonial serta mengatasi krisis air bersih sejak 1902. Penelitian ini dikerjakan dengan metode penelitian sejarah dengan memanfaatkan sumber primer seperti arsip tekstual, arsip foto, majalah dan koran sezaman. Penelitian ini menekankan fokus pada sejarah kota melalui analisis terhadap infrastruktur dan wacana higienitas yang dimanfaatkan sebagai bagian dari teknologi perkotaan (urban technology) dalam proyek modernisasi kolonial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rekayasa jaringan air bersih merupakan kelanjutan dari proyek pekerjaan air di Magetan yang dipercepat pada 1902 karena kekhawatiran terhadap kondisi kesehatan lingkungan. Meskipun proyek ini dibingkai sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pada kenyataannya penyediaan fasilitas air bersih justru memperkuat hierarki kelas sosial. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tersediannya air bersih melalui teknologi jaringan air tidak hanya mencerminkan kebutuhan teknis, melainkan suatu strategi kolonial dalam membentuk ruang kota yang higienis, terkontrol dan modern. sekalipun demikian, jaringan air yang dibangun lebih untuk memenuhi kebutuhan air di institusi kolonial dan komunitas Eropa, bukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Magetan secara keseluruhan. Di sisi lain, akses terhadap air bersih menjadi pembeda antara kelompok elite dan masyarakat kelas bawah yang menunjukkan bahwa infrastruktur kota turut mempertegas ketimpangan sosial dalam kehidupan sehari-hari.

This research discuss the water supply network in the colonial town of Magetan, which started from the planning stage in 1902 and was completed in its entirety in 1934. This water supply was a continuous water work project to provide water resources for colonial institutions as well as to overcome the clean water crisis since 1902. This research was conducted using historical research methods by utilising primary sources such as textual archives, photo archives, magazine and contemporaneous newspapers. The research focuses on the history of the city through the analysis of infrastructure and hygiene discourses that were used as part of urban technology in the colonial modernisation project. The results show that the engineering of the clean water network was a continuation of a water works project in Magetan that was accelarated in 1902 due to concerns over environmental health conditions. Although the project was framed as an effort to improve community welfare, in reality the provision of clean water facilities reinforced social class hierarchies. The conclusion of this research is that the availability of clean water through water network technology does not only reflect a technical necessity, but a colonial strategy in shaping hygienic, controlled and modern urban spaces. However, the water network was built more to fulfil the water needs of colonial institutions and the European community, rather than to fulfil the needs of the Magetan community as a whole. On the other hand, access to clean water became a distinction between the elite and the lower class, which shows that the city`s infratructure also reinforces social inequality in everyday life.

Kata Kunci : Jaringan pipa, Air Bersih, Higienitas, Kota Kolonial, Magetan/ Pipelines, Clean Water, Hygiene, Colonial City, Magetan