Efisiensi Pemasaran Kopi Robusta di Kabupaten Lombok Utara
Khaidar Ali, Dr. Hani Perwitasari, S.P., M.Sc; Dr. Ir. Lestari Rahayu Waluyati, M.P.
2025 | Tesis | S2 Magister Manj.Agribisnis
Kopi robusta merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki keunggulan yang cukup tinggi dan sangat banyak dibudidayakan di Kabupaten Lombok Utara. Perbedaan harga kopi di tingkat petani dengan tingkat konsumen sebagai akibat dari banyaknya lembaga pemasaran yang terlibat, sehingga menimbulkan biaya pemasaran yang tinggi dan bagian harga yang diterima petani menjadi kecil dan berpengaruh terhadap efisien atau tidaknya pemasaran. Tujuan dari penelitian (1) menganalisis biaya, marjin dan keuntungan pemasaran kopi robusta di Kabupaten Lombok Utara, (2) menganalisis efisiensi pemasaran kopi robusta di Kabupaten Lombok Utara, (3) mengevaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi marjin pemasaran kopi robusta di Kabupaten Lombok Utara. Penentuan responden menggunakan dua metode, pertama responden petani kopi robusta dengan metode proportional sampling sebanyak 82 orang petani dan kedua, metode snowball sampling untuk mengetahui lembaga yang terlibat. Data penelitian didapatkan dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi menggunakan kuesioner serta data pendukung lainnya dari instansi terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saluran I dan III merupakan saluran yang memiliki total nilai marjin yang sama yakni sebesar Rp. 3000/kg, tetapi pada saluran I hanya melibatkan satu lembaga pemasaran sebagai perantara dimana petani langsung menjual kepada pedagang besar dengan biaya Rp. 425,06/kg dan keuntungan sebesar Rp. 2.574,94/kg yang didapatkan oleh lembaga perantara pemasaran, sedangkan pada saluran pemasaran III melibatkan 3 lembaga pemasaran sebagai perantara pemasaran dengan biaya Rp. 1.010,90/kg dan keuntungan sebesar Rp. 1.989,1/kg. Saluran pemasaran II menjadi saluran pemasaran yang paling efisien dikarenakan petani mendapatkan farmer's share tertinggi yakni sebesar 92,70%, artinya saluran pemasaran yang cukup panjang tidak selalu menghasilkan pemasaran yang kurang efisien dan saluran pemasaran II merupakan saluran pemasaran yang lebih efisien secara indeks efisiensi teknis serta saluran pemasaran III menjadi saluran pemasaran yang paling efisien secara indeks efisiensi ekonomis dibandingkan saluran pemasaran lainnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi marjin pemasaran kopi robusta di Kabupaten Lombok Utara adalah volume penjualan petani, jarak pemasaran dan jumlah lembaga yang terlibat.
Robusta coffee is a plantation commodity that has high advantages and is very widely cultivated in North Lombok Regency. The difference in coffee prices at the farm level with the consumer level as a result of the many marketing institutions involved, resulting in high marketing costs and the share of the price received by farmers becomes small and affects whether or not marketing is efficient. The objectives of the study were (1) to analyse the costs, margins, and profits of robusta coffee marketing in North Lombok Regency, (2) to analyse the marketing efficiency of robusta coffee in North Lombok Regency, (3) to evaluate the factors affecting robusta coffee marketing margins in North Lombok Regency. Two methods were used to determine the respondents: first, 82 robusta coffee farmers using proportional sampling method and second, snowball sampling method to find out the institutions involved. The research data were obtained from observations, interviews, and documentation using questionnaires and other supporting data from relevant agencies. The results showed that channels I and III are channels that have the same total margin value of IDR. 3000/kg, but in channel I only involves one marketing institution as an intermediary where farmers directly sell to large traders at a cost of IDR. 425,06/kg and a profit of IDR. 2.574,94/kg obtained by marketing intermediaries, while in channel III involved 3 marketing institutions as marketing intermediaries at a cost pf IDR. 1.010,90/kg and a profit of IDR. 1.989,1/kg. Marketing channel II is the most efficient marketing channel because farmers get the highest farmer's share of 92,70%, meaning that a long marketing channel will not always create a low price share for farmers and does not always result in less efficient marketing and marketing channel II is a more efficient marketing channel in terms of technical efficiency index and channel III is a more efficient marketing channel in terms of economic efficiency index than other marketing channels. Factors affecting robusta coffee marketing margins in North Lombok Regency are farmer's sales volume, marketing distance and the number of institutions involved.
Kata Kunci : Kopi Robusta, Saluran Pemasaran, Marjin Pemasaran, Efisiensi Pemasaran, Analisis Regresi Linier Berganda