Konflik kepentingan di balik konservasi :: Studi di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi
KAUSAR, Dr. Heru Nugroho
2004 | Tesis | S2 SosiologiTaman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) merupakan kawasan konservasi taman nasional terluas kedua di Indonesia dengan luas kawasan hampir 1,4 juta hektar. TNKS terletak di empat propinsi dan sembilan kabupaten serta satu Pemkot di bagian tengah Pegunungan Bukit Barisan, Sumatera. Memanjang 350 km dari barat laut ke tenggara dengan lebar rata-rata 50 km. Lebih dari 1,7 juta orang tinggal di dekat batas taman, TNKS juga telah ditetapkan sebagai paru-paru dunia. Keberadaan kawasan konservasi di seluruh Indonesia ternyata telah banyak menuai masalah dan konflik dengan masyarakat, khususnya masyarakat lokal yang ada di sekitar kawasan konservasi tersebut. Demikian juga halnya dengan kawasan konservasi TNKS ini, tidak terlepas dari adanya konflik kepentingan dari berbagai pihak sekitar kawasan. Untuk itulah penulis dalam tesis ini mencoba melibat bagaimana konflik kepentingan yang terjadi dalam kawasan konservasi TNKS. Adapun jenis penelitian dalam tesis ini adalah digunakan metode deskriptif sedangkan pendekatan penelitian yang dipakai adalah kualitatif. Untuk lokasi penelitian di Kabupaten Kerinci Propinsi Jambi, dimana daerah ini lebih dari 50 % wilayahnya adalah kawasan TNKS. Teknik pengambilan informan kunci secara purposif. Informan kunci yang diambil adalah mereka yang mengetahui tentang konflik TNKS dan yang terlibat di dalam konflik yang ada. Berdasarkan penelitian, terdapat banyak pihak ataupun stakeholder yang terlibat konflik, yakni : (1) Konflik antara kepentingan Global/internasional dengan Indonesia. (2) Konflik antara pihak negara dan rakyat, adapun konflik yang terjadi adalah : (a) masalah sikap negara yang refresif, (b) tata batas, (c) tumpang tindih lahan kawasan TNKS dengan pemukiman dan ladang masyarakat. (3) Konflik antara Pemerintah Pusat dan Daerah, yakni masalah : (a) konflik pengelolaan TNKS, (b) konflik pembangunan jalan baru dalam TNKS, (c) konflik rencana eksploitasi tambang di TNKS. Jadi sebenarnya dibalik konservasi sebenarnya tersembunyi konflik kepentingan dari berbagai pihak. Alternatif solusi yang perlu diambil adalah dapat mengakomodir kepentingan masing-masing pihak, serta langkah-langkah yang dapat menjaga keutuhan kawasan konservasi.
Seblat Kerinci National Park (TNKS) is the second widest conservational area in Indonesia with area wide of 1.4 million hectare. TNKS is located in four provinces and nine regencies and one municipality in central of Bukit Barisan mountain range, Sumatera. It stretches along 350 km from northwest to southeast with average width of 50 km. More than 1.7 million people live near the park borders. TNKS is also established as world lung. Existence of conservational areas in Indonesia has created many problems and conflict with community, especially local community near the conservational area. It is also true for TNKS conservational area. There is conflict of interest of some parties near the area. Therefore, the author tried to view the conflict of interest occurred in the TNKS conservational area. This research used descriptive method with qualitative approach. Location of the research was in Kerinci regency, Jambi Province, where 50% of its area is the national park area. To take informants, the research used purposive technique. Key informants are people knowing TNKS conflict and involved in the conflict. Based on this research there are conflicts of many stakeholders, that is: (1) conflict between global/international interest and Indonesian interest; (2) conflict between state and people, including (a) repressive state attitude, (b) border rule, (c) overlapping between TNKS area and community’s settlement and field; (3) conflict between central and local government, including (a) conflict of TNKS management, (b) conflict of new street development in TNKS, and (c) conflict of mining exploration plan within TNKS Therefore, behind the conservation there are many conflicts of interest hidden. Solution alternative should be taken is solutions that can accommodate interests of each parties, and steps that can maintain integrity of conservation area
Kata Kunci : Konflik Kepentingan,Konservasi,Taman Nasional, conflict, interest and conservation.