Laporkan Masalah

Pemanfaatan citra landsat TM dan SIG untuk penentuan lokasi potensial bagi pengembangan pariwisata wilayah pantai dikabupaten Jember Jawa Timur

Pandam Sulistya, Dr. Prapto Suharsono, M.Sc.; Drs. Sujali, M.S.

2000 | Skripsi | S1 KARTOGRAFI DAN PENGINDERAAN JAUH

Penelitian ini dilakukan dalam rangka mencari alternatif untuk meningkatkan pendapatan negara dan daerah serta untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam kondisi krisis moneter yang berkepanjangan dengan cara memanfaatkan sumberdaya alam pantai untuk pengembangan pariwisata. Metode yang digunakan diharapkan tidak memerlukan biaya besar, dapat dilakukan dengan cepat, tetapi mempunyai akurasi hasil yang baik. Tujuan penelitian adalah (1) Mengkaji kegunaan teknik interpretasi visual manual monoskopis citra Landsat TM untuk interpretasi karakteristik lahan yang berguna sebagai penentu dalam evaluasi kemampuan lahan untuk pariwisata di wilayah pantai dan sekitarnya. (2) Melakukan evaluasi kemampuan lahan guna pengembangan pariwisata di wilayah pantai dan sekitarnya di Kabupaten Jember, Jawa Timur, dengan Memanfaatkan SIG untuk mengolah data spasial Metode yang digunakan adalah metode penelitian Penginderaan Jauh yang dipadukan dengan SIG. Metode penginderaan Jauh digunakan untuk memperoleh data spasial melalui interpretasi visual citra Landsat TM 451 skala 1:60.000. Data yang diperoleh dari hasil interpretasi citra adalah Peta Bentuklahan, Peta Penggunaaan Lahan, Peta Kerentanan Banjir, dan Peta Kerawanan Erosi. Disamping itu juga digunakan data yang diperoleh dari data sekunder, pengolahan data skunder dan hasil kerja lapangan, data tersebut meliputi Peta Kemiringan Lereng, Peta Jenis Tanah, Peta Jarak Terhadap Jalan, Peta Kepadatan Penduduk, Peta Ketersediaan Sarana dan Prasarana dan Peta Lokasi Obyek Wisata Aktual. Sedangkan SIG digunakan untuk mengolah data spasial yang meliputi proses buffer, overlay, dan klasifikasi serta untuk menghasilkan output data. Pendekatan parametrik digunakan dalam evaluasi kemampuan lahan untuk pariwisata ini, yaitu dengan memberikan skor dan bobot terhadap parameter yang digunakan, sesuai dengan nilai dukungnnya dalam kepariwisataan. Kemampuan lahan suatu wilayah ditentukan berdasarkan beberapa aspek, yaitu kelestarian lingkungan, kontinyuitas kegitan pariwisata, daya tarik alami obyek wisata pada suatu wilayah, aspek biaya dan kependudukan, yang didekati dengan parameter bentuklahan, penggunaan lahan, kemiringan lereng, kerawanan erosi, kerentanan banjir, jenis tanah, jarak terhadap jalan, kepadatan penduduk, kelengkapan sarana- prasarna penunjang. Hasil penelitian menunjukan bahwa teknik interpretasi visual citra Landsat TM 451 skala 1:60.000 dapat dimanfaatkan untuk memperoleh data bentuklahan, penggunaan lahan, kerentanan banjir dan kerawanan erosi dalam skala tertentu. Tingkat ketelitian hasil interpretasi yang diperoleh adalah 86,44% untuk bentuklahan, 85,29% untuk penggunaan lahan, 96,45% untuk kerentanan banjir dan 87,88% untuk kerawanan erosi. Hasil interpretasi akan lebih akurat jika didukung local knowledge yang tinggi disamping keterampilan dan pengalaman sang interpreter. Selanjutnya hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk peta kemampuan lahan untuk pariwisata yang membagi daerah penelitian menjadi 7 klas kemampuan lahan. Dalam penelitian ini juga dinilai wilayah yang sebaiknya menjadi prioritas pertama pengembangan pariwisata di daerah ini, penilaian didasarkan pada faktor kemampuan lahan, jarak terhadap garis pantai dan daya tarik obyek wisata alam aktual. Hasil penilaian tersebut menunjukan bahwa lahan klas I di Pantai Paseban dan sekitarnya sebaiknya menjadi prioritas pertama untuk dikembangkan.

-

Kata Kunci : Citra landsat TM, SIG,Pengembagan Pariwisata,Jember,Jawa Timur,Wisata Pantai

  1. S1-2000-94379-Pandam_Sulistya-abstract.pdf  
  2. S1-2000-94379-Pandam_Sulistya-bibliography.pdf  
  3. S1-2000-94379-Pandam_Sulistya-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2000-94379-Pandam_Sulistya-title.pdf