Laporkan Masalah

Pengaruh Ekstrak Daun Tembakau Terhadap Pertumbuhan Larva Culex Pipien Fatigans

Yudi Susanto, dr. Tri Baskoro T Satoto

1991 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN

Nyamuk Culex pipien fatigans merupakan vektor penyakit filariasis yang menimbulkan masalah yang berat di Indonesia, sehingga penyebarannya harus dihambat dengan cara memutuskan rantai penularan pada salah satu atau lebih mata rantai Host, Agent, Enyironment. Pada penelitian ini digunakan ekstrak daun tembakau untuk membunuh larva Culex pipien fatigans, dengan pertimbangan tembakau sudah dikenal masyarakat, mudah didapat dan murah, dan daun tembakau telah dipakai sebagai insektisida sejak tahun 1818 sebelum nikotin dapat dipisahkan. Komponen utama yang terdapat dalam daun tembakau adalah nikotin yang merupakan senyawa yang sangat beracun, yang diharapkan dapat membunuh larva Culex pipien fatigans. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas ekstrak daun tembakau sebagai larvasida terhadap larva culex pipien fatigans, dengan cara mengamati pertumbuhan larva Culex pipien fatigans dalam ekstrak daun tembakau dengan variasi konsentrasi dibanding kontrol dalam air sumur. Dari penelitian ini diperoleh hasil: mortalitas larva yang diamati pada konsentrasi ekstrak daun tembakau: 1,00 g%, 0,75 g%, 0,50 g%, 0,40 g%, 0,20 g% adalah sebanyak 94,44%, 80,00%, 70,00%, 36,67%, 22,22%, dan pada kelompok kontrol dalam medium air sumur: 7,78 g%. Pada penelitian ini LD50 ekstrak daun tembakau terhadap larva Culex pipien fatigans adalah sebesar 0,43 g% dan LD90 adalah sebesar 1,00 g%. Pada uji statistik dengan analisa varian terdapat perbedaan yang bermakna antara mortalitas larva dalam medium ekstrak daun tembakau dibandingkan dalam medium air sumur (p < 0,01). Dengan Turkey’s test terdapat perbedaan yang bermakna antara mortalitas larva dalam medium ekstrak daun tembakau dengan air sumur (p < 0,05), dan terdapat perbedaan yang bermakna mortalitas larva antar kelompok dalam medium ekstrak daun tembakau: Lama stadium larva yang diamati pada medium ekstrak daun tembakau konsentrasi 1,00 g%, 0,75 g%, 0,50 g%, 0,40 g%, dan 0,2 g% berturut-turut adalah 11,90 hari, 11,80 hari, 11,80 hari, 11,20 hari, 11,60 hari. Sedang lama stadium larva dalam medium air sumur adalah 10,13 hari. Lama stadium larva dalam medium ekstrak daun tembakau dan air sumur dengan analisa varian menunjukkan perbedaan yang bermakna (p < 0,01). Dengan Turkey’s test. terdapat perbedaan yang bermakna antara lama stadium larva pada medium ekstrak daun tembakau dibanding pada medium air sumur, sedang antar kelompok dalam medium ekstrak daun tembakau tidak terdapat perbedaan yang bermakna (p>0,05).

Kata Kunci : Larva Culex Pipien Fatigans, ekstrak daun tembakau, efektifitas


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.