Deteksi white tail disease (WTD) pada Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii) yang melalui karantina ikan Yogyakarta, Denpasar, Kendari dan Makassar
NARWIYANI, Siti, Dr.drh. Asmarani K., M.P
2004 | Tesis | S2 Sain VeterinerWhite tail disease (WTD) pertamakali ditemukan pada tahun 1994 di West Indies, ditemukan di Republik Rakyat Cina pada tahun 2003, dan ditemukan di India pada tahun 2004. Macrobrachium rosenbergii Noda Virus (MrNV) dan Extra Small Virus (XSV) merupakan dua virus yang berassosiasi pada white tail disease. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemungkinan adanya penyebaran white tail disease pada udang galah (Macrobrachium rosenbergii) di Indonesia. Sampel udang galah diambil dari berbagai daerah di Indonesia seperti Kendari, Makassar dan Gianyar (udang dewasa), Denpasar dan Situbondo (larva), Jogjakarta (larva dan udang dewasa) masing- masing sebanyak lima ekor. Sampel udang difiksasi dalam larutan ethanol 80 % untuk pemeriksaan molekuler dan dengan larutan formalin 10 % untuk pemeriksaan histopatologi. Organ yang diamati adalah insang, hepatopankreas, otot kepala dan ekor. RNA total diisolasi dari jaringan udang yang diduga terinfeksi WTD dengan menggunakan TRIzol reagen. Macrobrachium rosenbergii Noda Virus (MrNV) dan Extra Small Virus (XSV) diamplifikasi dari RNA total jaringan udang dengan RT-PCR. Hasil amplifikasi selanjutnya dianalisa dengan elektrophoresis. Kontrol positif menunjukkan nilai MrNV pada 0,8 kb, sedangkan XSV menunjukkan fragmen 0,5 kb. Hasil analisa molekuler dari semua sampel udang galah tidak menunjukkan adanya penyakit white tail disease. Larva yang berasal dari Yogyakarta menunjukkan gejala klinis berupa seluruh permukaan tubuh berwarna putih. Hasil pemeriksaan histopatologi tidak menunjukkan adanya badan inklusi pada otot abdomen, cephalothorax, pleopod, hepatopankreas larva dan dewasa.
White tail disease (WTD) was firstly found in 1994 in West Indies; found in People's Republic of China in 2003, and found in India in 2004. Macrobrachium rosenbergii Noda Virus (MrNV) and Extra Small Virus (XSV) are two viruses associated with white tail disease.The aim of study was to identify the spread of disease on giant river prawn (Macrobrachium rosenbergii) in Indonesia. Samples were obtained from some regions in Indonesia such as Kendari, Makassar and Gianyar (adult prawn), Denpasar and Situbondo (larva), and Yogyakarta (larva and adult prawn) as much as five prawn per region. Samples were fixed in 80% ethanol solution for molecular examination and in 10% formalin solution for histopathologic all examination. Organ observed were gill, hepatopancreas, head muscle, and tail. Total RNA was isolated from prawn tissue that was expected to be infected with WTD using reagent TRIzol. Macrobrachium rosenbergii Noda Virus (MrNV) and Extra Small Virus (XSV) were amplified from total RNA of prawn tissue using RT-PCR. The amplification result was analyzed using electrophoresis. Positive control showed MrNV score of 0.8 kb, while XSV indicated the fragment of 0.5kb. Result of molecular analysis of all samples did not indicate presence of white tail disease. Larva from Yogyakarta showed clinical signs as of white colour of body surface. Histopathologic all examination did not showed presence of inclusion body in abdomen muscle, cephalothorax, pleopod, and hepatopancreas of larva and adult prawn.
Kata Kunci : White tail disease, Macrobrachium rosenbergii Noda Virus, Extra Small Virus