Laporkan Masalah

Ketidakterjemahan Metafora Bahasa Indonesia dalam Novel Rumah Kaca Karya Pramoedya Ananta Toer ke Bahasa Prancis serta Implikasinya terhadap Kesepadanan

Nadia Rifa'i Chairina, Prof. Sajarwa, M.Hum

2025 | Skripsi | SASTRA PERANCIS

Penelitian ini mengkaji adanya fenomena ketidakterjemahan dalam penerjemahan metafora dari novel Rumah Kaca karya Pramoedya Ananta Toer ke dalam versi Bahasa Prancisnya yaitu La Maison de Verre. Dengan menggunakan teori untranslatability yang diusung oleh Emily Apter, penelitian ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi adanya bentuk-bentuk metafora yang mengalami pergeseran makna, bentuk, dan nuansa aslinya. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk memaparkan faktor serta implikasi yang terbentuk dari temuan ketidakterjemahan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode komparatif-deskriptif dan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat sejumlah metafora dalam Rumah Kaca yang mengalami penyederhanaan, pergeseran hingga penghilangan makna akibat dari adanya perbedaan kultural, dominasi bahasa target, serta tuntutan keterbacaan pembaca bahasa target dalam pasar sastra global. Temuan tersebut menandakan bahwa untranslatability berfungsi sebagai bentuk resistensi simbolik terhadap praktik penerjemahan yang cenderung mengabaikan kekayaan budaya lokal yang terkandung dalam bahasa sumber. Maka dari itu, penelitian ini menegaskan bahwa penerjemahan tak hanya sekadar proses perpindahan antarbahasa, tapi juga medan perjuangan makna, identitas, nilai historis, dan bukti kekuasaan simbolik. 

This research examines the phenomenon of untranslatability in the translation of metaphors from Rumah Kaca by Pramoedya Ananta Toer into its french version called La Maison de Verre. By using Emily Apter’s theory of untranslatability, this study aims to identify metaphors that have shifted their original meaning, form, and also nuances. In addition, this study also has the goal to explain the factors and implications based on findings of untranslatability. This research uses comparative-descriptive methods and qualitative approaches. The result from this research shows that there are numbers of metaphors in Rumah Kaca that experience simplifications, shifts, and omissions from the meaning due to cultural differences, the dominance of the target language, and the demands of readability of target language readers in the global literary market. These findings indicate that untranslatability functions as a form of symbolic resistance to translation practices that often ignore the richness of local culture contained in the source language. Therefore, this study emphasizes that translation is not a mere transferring process between two languages, but also a field of struggle to protect meanings, identities, and historical values. 


Kata Kunci : Ketidaksepadanan, Ketidakterjemahan, Metafora, Penerjemahan, Rumah Kaca

  1. S1-2025-474843-abstract.pdf  
  2. S1-2025-474843-bibliography.pdf  
  3. S1-2025-474843-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2025-474843-title.pdf