Laporkan Masalah

Pengaruh Ras dan Kebudayaan terhadap Umur Menarche

Ikwan Siandhika, dr. Suwono

1994 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN

Di negara berkembang perkawinan remaja masih sering terjadi di pedesaan, terutama masyarakat yang hidupnya terpencil dan miskin. di daerah perkotaan perkawinan remaja jarang dilakukan karena orang tua ingin anaknya sekolah lebih lanjut. Namun masalah yang timbul ialah pergaulan antara muda-mudi yang lebih bebas dengan konsekuensi senggama premarital semakin meningkat akibat semakin besarnya kesenjangan antara kematangan seksual dan kematangan sosial. Adanya kecenderungan umur menarche yang menurun berarti semakin cepat remaja mengalami kematangan seksual. Di lain pihak adanya kenyataan bahwa semakin banyaknya umur remaja fertil di Indonesia. Hal ini akan meningkatkan kehamilan dan persalinan remaja. Telah dilakukan penelitian mengenai umur menarche dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada pelajar putri SMP pedesaan (Dlingo, Bantul) dan perkotaan (Yogyakarta) tahun 1994.Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan rata-rata umur menarche di pedesaan dan perkotaan serta pengaruh ras dan kebudayaan terhadap umur menarche. Ras yang diteliti adalah pribumi dan non pribumi keturunan mongoloid, sedangkan kebudayaan meliputi: media cetak, gambar romantis, media elektronika dan film romantis.Hasil penelitian menunjukkan rata-rata umur menarche di pedesaan adalah 13,08 .±. 0,9 tahun dan di perkotaan adalah 12,03 .±. 0,69 tahun. Terdapat perbedaan yang tidak bermakna antara rata-rata umur menarche pelajar putri di daerah pedesaan dan perkotaan (p>O,05). Pada pelajar putri di perkotaan didapatkan adanya pen- ~garuh media elektronika yang bermakna terhadap umur menardhe (pO,05). Pada pelajar putri di pedesaan dan perkotaan didapatkan pengaruh film romantis yang tidak bermakna terhadap umur menarche (p>O,05). Juga diperoleh adanya pengaruh yang tidak bermakna antara media cetak dan gambar romantis terhadap umur menarche (p>0,05) pada pelajar putri di pedesaan dan perkotaan. Pada pelajar putri pribumi dan nonpribumi keturunan mongoloid tidak diperoleh perbedaan yang bermakna rerata umur menarche (p>O,05). Dari hasi1 penelitian ini diharapkan adanya perhatian khusus terhadap pelajar putri pada usia pubertas sehingga kematangan seksual yang terjadi sedapat mungkin diimbangi dengan kematangan sosial. Perlu dilakukan tindakan-tindakan pencegahan agar tidak menimbulkan masalah-masalah seperti perkawinan remaja, senggama premarital, dan sebagainya.

Kata Kunci : umur menarche, umur remaja, kematangan seksual


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.