Laporkan Masalah

Hubungan Kehamilan pada Usia Muda dengan Resiko Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di RSUP. DR. Sardjito

Winny Affiany Karsono, dr. H. M. Sulchan.S.PhD.Sp.OG

1998 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN

Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) sampai saat ini masih menjadi masalah yang cukup besar di Indonesia, karena bayi dengan berat lahir rendah (BBLR) mempunyai resiko kematian sebesar 10 kali lebih besar dibandingkan bayi dengan berat lahir normal. Untuk mengetahui masalah tersebut telah dilakukan penelitian di RSUP. DR. Sardjito Yogyakarta, sejak 1 Januari sampai dengan 31 Desember 1995, data yang dianalisis adalah data yang diambil dari Sub.Bagian maternal dan perinatal di bagian Obstetri dan Ginekoiogi RSUP. DR Sardjito Yogyakarta. Maka dapat diketahui bahwa insidensi BBLR tersebut selama tahun 1995 adalah 13,9%. BBLR ini dihasilkan dari ibu yang berusia kurang dari 20 tabun sebesar 68,1% jika dibandingkan dengan kasus BBLR yang dihasilkan dari ibu yang berusia diatas 20 tahun, maka ditemukan 6 kali lebih besar. Pada ibu .yang berusia diatas 20 tahun ditemukan kasus BBLR sebesar 11,8 Jika dilihat kejadian BBLR yang terjadi pada usia muda dibandingkan dengan semua kelahiran pada usia muda adalah 68,1%. Kejadian ini mempunyai resiko relatif 7,92 (95 % C.L = 4,67 ; 13,43) sehingga ada hubungan bermakna antara ibu bamil pada usia kurang dari 20 tahun dengan resiko kejadian BBLR Hal tersebut juga banyak didorong oleh falctor-faktor kurangnya perawatan selama kehamilan (Ante Natal Care), ini mungkin diakibatkan oleh rendahnya pengetahuan dan pendidikan dari ibu tersebut. Dan ini diketahui dari 52,8% ibu yang mengbasilkan BBLR tidak sampai menamatkan pendidikannya di SMA. Faktor-faktor lain yang berpengaruh adalah belum cukupnya umur kehamilan sehingga pertumbuhan janin dalam rahim belum sempuma. Semua faktor ini telah dianalisa dalam Regresi Multivariat dan didapatkan hubungan bermakna antara semua faktor dengan BBLR (p < 0,05). Dengan demikian hipotesis yang diajukan dapat diterima.

Kata Kunci : Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), RSUP. DR Sardjito, Resiko kematian


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.