PERANAN PERSUTERAAN ALAM PARE TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DAN PENDAPATAN KELUARGA PEKERJA LANGSUNG ( Studi Kasus di Persuteraan Alam Pare, KPH Kediri)
PANCA PUTRA M. SIHITE, Ir. Djuwadi,MS
1999 | Skripsi | S1 KEHUTANANPertumbuhan penduduk yang sangat cepat tanpa diimbangi penciptaan lapangan pekerjaan akan menyebabkan permasalahan ketenagakerjaan, yaitu meningkatnya angka pengangguran dan lebih lanjut akan meningkatkan angka kemiskinan penduduk. Berangkat dari permasalahan di atas, maka Perhutani terns berupaya mengembangkan Pt::rsuteraan Alam Pare (PAP) sebagai usaha untuk meningkatkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat dengan memberikan lapangan pekerjaan dan menambah penghasilan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan PAP terhadap penyerapan tenaga kerja, pendapatan keluarga pekerja langsung, tingkat kemiskinan pekerja da:1 distribusi pendapatan pekerja PAP. Penelitian ini dilaksanakan di Persuteraan Alam Pare, KPH Kediri. Data yang diambil adalah keadaan sosial ekonomi desa setempat terutama sumber dan tingkat pendapatan dari luar PAP dan dari PAP sendiri. Dari basil penelitian dapat diketahui penyerapan tenaga kerja di PAP sebesar 46.140,89 HOK/tahun, konstribusi PAP terhadap pendapatan keluarga pekerja kebun rata-rata sebesar Rp. 1.064.400 /tahun/keluarga atau 23,31 % dari pendapatan total, terhadap pendapatan keluarga pekerja pemeliharaan ulat kecil rata-rata sebesar Rp. 960.456 /tahun/keluarga atau 26,72% dari pendapatan total, terhadap pendapatan keluarga pekerja pemeliharaan ulat besar, rata-rata sebesar Rp. 790.192/tahun/keluarga atau 19,88% dari pendapatan total, terhadap pendapatan keluarga pekerja di pabrik pemintalan benang sutera rata-rata sebesar Rp. 1.680.760 /tahun/k:eluarga atau 28,85% dari pendapatan total, terhadap pendapatan pekerja yang bekerja pada dua atau lebih kegiatan rata-rata sebesar Rp. 2.018.376 /tahun/keluarga, atau 41,49% dari pendapatan total, terhad????·P pendapatan pekerja yang juga mendapat lahan tumpang sari rata-rata sebesar R1). 2.473.125 /tahun/keluarga atau 35,95% dari pendapatan total. Kondisi tingk1t kemiskinan keluarga pekerja PAP setelah bekerja di PAP (pada saat penelitian dilakukan) adalah sebagai berikut : 1,3% keluarga pekerja masih tergolong ke dalam keluarga paling miskin, 14,7% tergolong ke dalam keluarga miskin sekali, 26,7% tergolong ke dalam keluarga miski11 dan 57,3% sudah hidup di atas garis kemiskinan. Empat puluh persen keluarga pekerja PAP berpendapatan rendah menerima 24)3 % dari pendapatan total, sehingga distribusi pendapatan pekerja PAP tergolong ke dalam ketidak merataan rendah.
Kata Kunci : Sutera, Tenaga Kerja,