Studi habitat dan pakan rusa Bawean (Axis kuhlii) di SUaka Margasatwa Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur

HUTOMO, Sayogo, Dr.Ir. Djuwantoko, MSc

2004 | Tesis | S2 Kehutanan

Rusa Bawean (Axis kuhlii) merupakan satwa endemik yang terdapat di Pulau Bawean-Jawa Timur. Rusa ini merupakan jenis yang dilindungi dan dikategorikan sebagai satwa yang terancam kepunahan. Konservasi terhadap satwa ini harus dilakukan mengingat populasi menurun. Habitat dan pakan merupakan komponen yang harus diperhatikan dalam menunjang keberhasilan kegiatan konservasi ini. Pengamatan terhadap rusa dilakukan dengan teknik langsung dan tidak langsung. Penentuan kepadatan populasi rusa didasarkan pada jejak yang ditemukan pada masing-masing kawasan. Pengamatan vegetasi dilakukan dengan menggunakan teknik sampling protokol dan teknik point centered quadrat. Analisis kotoran rusa menggunakan metode penghancuran asam nitrat (nitric acid digestion method). Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa keberadaan satwa ini hanya terdapat di kawasan Gunung Mas, Gunung Besar dan Pulau Tanjung Cina. Pulau Tanjung Cina sampai saat ini belum diperuntukkan sebagai kawasan konservasi. Berdasarkan karakteristik vegetasinya, kelima kawasan Suaka Margasatwa dan Pulau Tanjung Cina tidak memiliki perbedaan yang berarti (tidak diskriminan), walaupun secara geografis saling terpisah satu sama lain. Secara umum ada 4 tipe habitat yang ditemukan di kawasan ini, yaitu : tipe hutan primer, hutan sekunder, hutan jati bersemak dan hutan campuran. Tingkat pemanfaatan habitat tertinggi terdapat di hutan sekunder dan terendah di hutan campuran. Ditemukan 17 jenis vegetasi pakan rusa berdasarkan hasil pengamatan di lapangan. Melalui faecal analysis, berhasil diidentifikasi 10 jenis pakan sedangkan 3 jenis lainnya belum teridentifikasi. Ilalang (Imperata cylindrica) merupakan jenis dominan di kawasan Gunung Mas dan Gunung Besar, dengan frekuensi relatif 26,7702 dan 31,3131. Gadung (Dioscorea hispida) merupakan jenis dominan di Pulau Tanjung Cina, dengan frekuensi relatif 38,8112. Proporsi pakan terbesar di kawasan Gunung Mas dimiliki oleh jenis pele dengan nilai 27,5390, sedangkan untuk kawasan Gunung Besar dan Pulau Tanjung Cina dimiliki oleh tali susu dengan nilai 15,3057 dan 53,9582.

The Bawean deer (Axis kuhlii) is one of the endemic fauna that placed in Island of Bawean-East Java. The deer is protected and categorized as animal with distinction threat. Conservation on this fauna has to be taken because their population are decreasing. Habitat and food are components that has to be concerned for succeeding this conservation. The observation of Bawean Deer consist of two method, i.e. :direct observation and indirect observation. Indirect observation was made to anticipate the failure of direct observation. Population density is based on track (foot track). Vegetation observation used sampling protocol technique and point centered quadrat technique. Faecal analysis used nitrit acid digestion method. The observation result shows that the deer was exist only in Gunung Mas, Gunung Besar, and Tanjung Cina Island. For until now, Tanjung Cina Island is not specified as conservation area. According to its vegetation characteristic, five area in Bawean Island Sanctuary and Tanjung Cina Island have no significant different, though geographically they are separated each other. In general, there are four typical habitat founded in this area, that are: primary forest, secondary forest, underbrushed teak forest and mixed forest. The highest habitat utilization level is owned by secondary forest, whereas the mixed forest is the lowest one. Based on the observation result it can be founded 17 food vegetation species. Using faecal analysis, it can be identified 10 food species, while the other 3 species were not identified. The dominant species in Gunung Mas and Gunung Besar is ilalang (Imperata cylindrica) with relative frequency of 26.7702 and 31.3131. While in Tanjung Cina Island, gadung (Dioscorea hispida) is the dominant species. The biggest food proportion in Gunung Mas area is taken by pele with the value of 27.5390, while for area of Gunung Besar and Tanjung Cina Island their proportion is taken by species of tali susu with value of 15.3057 and 53.9582, respectively.

Kata Kunci : Kehutanan,Habitat Rusa,Suaka Margasatwa,Pulau Bawean,