Hubungan antara Literasi Kesehatan dengan Akses dan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Sleman: Eksplorasi Analisis Berdasarkan Status Hipertensi
Mahfira Leily Sylraini, Prof. dr. Fatwa Sari Tetra Dewi, MPH., Ph.D; dr. Bagas Suryo Bintoro, Ph.D
2025 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat
Latar belakang: Prevalensi hipertensi yang tinggi teramati di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penderita hipertensi memerlukan akses dan pemanfaatan layanan kesehatan untuk mencapai status kesehatan optimal. Studi sebelumnya menunjukkan hubungan antara literasi kesehatan dengan akses dan pemanfaatan layanan kesehatan, namun analisis berdasarkan status hipertensi masih terbatas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara literasi kesehatan dengan akses dan pemanfaatan pelayanan kesehatan pada populasi umum dan berdasarkan status hipertensi di Kabupaten Sleman.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Data yang digunakan berasal dari Health and Demographic Surveillance System (HDSS) Sleman. Sebanyak 438 responden dianalisis, 171 responden dengan hipertensi dan 267 responden tanpa hipertensi. Uji logistik regresi digunakan untuk menentukan hubungan antara literasi kesehatan, akses dan pemanfaatan pelayanan kesehatan, dan sosiodemografi.
Hasil: Mayoritas responden memiliki tingkat literasi kesehatan tinggi (populasi umum: 85,2%; penderita hipertensi: 80,7%; tanpa hipertensi: 88,0%) serta mengakses dan memanfaatkan pelayanan kesehatan (populasi umum: 76,5%; penderita hipertensi: 76,0%; tanpa hipertensi: 76,8%). Setelah mempertimbangkan kondisi sosiodemografi, tingkat literasi kesehatan tinggi berhubungan signifikan dengan akses dan pemanfaatan pelayanan kesehatan pada penderita hipertensi (aOR: 3,05; 95% CI: 1,23–7,56). Status sosioekonomi juga ditemukan berhubungan dengan akses dan pemanfaatan pelayanan kesehatan pada populasi umum dan kelompok tanpa hipertensi.
Kesimpulan: Literasi kesehatan tinggi meningkatkan kemungkinan akses dan pemanfaatan pelayanan kesehatan pada penderita hipertensi. Meskipun mayoritas penderita hipertensi telah memiliki literasi kesehatan tinggi, domain pencegahan penyakit dapat ditingkatkan untuk mengurangi risiko komplikasi melalui rutin dalam mengakses dan memanfaatkan layanan kesehatan.
Background: High prevalence of hypertension has been observed in Sleman Regency, Yogyakarta Special Region. Hypertension individuals require healthcare access and utilization to achieve optimal health outcomes. Previous studies have shown a relationship between health literacy and healthcare access and utilization; however, analysis based on hypertension status remains limited. Therefore, this study aims to analyze the relationship between health literacy and healthcare access and utilization in general population and based on hypertension status in Sleman Regency.
Methods: This quantitative study used a cross-sectional design. Data were obtained from the Sleman Health and Demographic Surveillance System (HDSS). A total of 438 respondents were analyzed, consisting of 171 individuals with hypertension and 267 without hypertension. Logistic regression analysis was used to determine the relationship between health literacy, healthcare access and utilization, and sociodemographic factors.
Results: Most respondents had high health literacy levels (general population: 85.2%; hypertension: 80.7%; non-hypertension: 88.0%) as well as accessed and utilized healthcare services (general population: 76.5%; hypertension: 76.0%; non-hypertension: 76.8%). After adjusting for sociodemographic factors, high health literacy was significantly associated with healthcare access and utilization among hypertension individuals (aOR: 3.05; 95% CI: 1.23–7.56). Socioeconomic status was also associated with healthcare access and utilization in the general population and the non-hypertension group.
Conclusion: High health literacy increases the likelihood of healthcare access and utilization among hypertension individuals. Although most hypertension individuals have high health literacy, improving disease prevention literacy may help reduce the risk of complications through consistent healthcare access and utilization.
Kata Kunci : literasi kesehatan, akses layanan kesehatan, pemanfaatan layanan kesehatan, hipertensi