Laporkan Masalah

Konsentrasi Amonia dan protein terlarut khitin kepala udang dan bungkil kedelai yang dianalisis secara in vitro

Arliana Yulianti, Ir. Widyantoro, M.S.; Dr. Ir. Soepadmo, M.S.

2003 | Skripsi | S1 PETERNAKAN

Peneltian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi amonia dan protein terlarut khitin kepala udang dan bungkil kedelai yang dianalisis secara in vitro. Sampel bahan pakan yang digunakan adalah Khitin kepala udang windu (panaeus monodon) (KKU) dan bungkil kedelai (BK). Penelitian yang dilakukan terdiri dari 3 perlakuan yaitu A1 (100% KKU; 0% BK), A2 (50% KKU; 50% BK), dan A3 (0% KKU; 100% BK). Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan empat ulangan. Variabel yang diamati adalah konsentrasi amonia (NH3) dan konsentrasi protein terlarut. Pengambilan sample untuk analisis (NH3) dan ptotein terlarut dilakukan pada jam ke 0, 12, 24, 36, 48, 60, dan 72. Data yang diperoleh diuji dengan analisis variansi dan dilanjutkan dengan uji Duncans multiple range test jika ada perbedaan yang nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrtasi amonia dan protein terlarut untuk perlakuan A1, A2, dan A3, berturut-turut adalah 18,99; 34,37; 49,38 (mg/100ml) dan 1,90; 2,06; 2,24 mg/ml). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan pada masing-masing perlakuan dengan persentasi khitin kepala udang yang semakin besar tidak meningkatkan konsentrasi amonia dan protein terlarut. Tetapi rata-rata konsentrasi amonia penelitian masih di atas kebutuhan minimum mikroba rumen sehingga aktivitas mikroba tidak terganggu. Untuk pertumbuhan maksimum dan aktivitas mikroba, diperlukan konsentras NH3 cairan rumen sebesar 5-23,5 mg/100 ml. (kata kunci: Konsentrasi protein terlarut, Amonia, Khitin Kepala Udang, In Vitro)

The objective of this experiment was to determine the concentration of ammonia and soluble protein from chitin of shrimp head and soybean meal that was done by in vitro analysis. The experimental design was of randomized design of factorial with four replication. ample of feedstuff used was chitin of shrimp head (MS) and soybean meal (MB). The conducted research was consisted of three treatments of feed, i. e. A1 (100% KKU; 0% DM), A2 (50% KKU; 50% DM), and A3 (0% KKU; 100% DM). Data were collected the concentration of amonia (NH3) and concentration of soluble protein. Sampling for analysis (NH3) and soluble protein is held on certain time i.e. 0th, 12th, 24th, 36th, 48th, 60th, and 72th. The data collected was tested by using variance analysis and followed by using Duncan's multiple range test if it was found a significant difference. The results of the reseach indicated that the concentration ammonia and of soluble protein for treatments of 18.99; 34.37; 49.38 (mg/100ml) and 1.90; 2.06; 2.24 mg/ml). It could be concluded that concentration of ammonia and soluble protein from chitin of shrimp,s head that became higher and decrease the concentration of ammonia and soluble protein. But the concentration of ammonia still exceeds the minimum requirement. The requirement for the optimum microorganism growth that was 5-23.5 mg/100 ml (keywords: Concentration of soluble protein, Ammonia, Chitin of Shrimp Head , In Vitro)

Kata Kunci : Konsentrasi protein terlarut, Amonia, khitin kepala udang, in vitro


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.