Pengaruh perlakuan panas terhadap ketangguhan impak dan laju korosi baja tahan karat Stavax ESR untuk moulding PVC
SUPRAPTO, Otim, Dr.Ir. Viktor Malau, DEA
2004 | Tesis | S2 Teknik MesinPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan panas quench dan temper terhadap ketangguhan impak dan laju korosi baja tahan karat Stavax ESR. Baja stavax ESR mempunyai komposisi kimia 0,38%C, 0,80%Si, 0,50%Mn, 13,6%Cr dan 0,3%V, dan bahan in banyak digunakan untuk keperluan cetakan PVC. Proses quench dilakukan dengan cara memanaskan spesimen pada suhu austenite 1025(simbol)C dengan waktu tahan 30 menit, diikuti dengan pendinginan cepat dalam media oli khusus. Selanjutnya dilakukan proses temper dengan cara dipanaskan lagi pada suhu 150(simbol)C, 250(simbol)C, 300(simbol)C, 400(simbol)C, 450(simbol)C, 500(simbol)C dan 600(simbol)C selama 1 jam. Pengujian kekerasan menggunakan alat uji Hardness Tester merk Karl Frank GMBH Type 38505 dengan beban 15,62 kg. Pengujian ketangguhan menggunakan alat uji Impak Charpy merk Frank Type 53580, dengan ayunan tanpa benda uji sudutnya 154(simbol). Pemeriksaan struktur mikro menggunakan Mikroskop optik merk Olympus mopdel BHN-172.2. Pengujian korosi menggunakan mesin IMT-1 Potentiostat/Micro Computer Memory Interface. Hasil penelitian menunjukan bahwa laju korosi yang paling rendah terjadi pada suhu temper 300(simbol)C dengan laju korosi 14,59 mpy, nilai kekerasan tertinggi pada suhu temper 450(simbol)C yaitu 486 HV dan kekerasan terendah pada suhu temper 600(simbol)C, yaitu 339 HV. Nilai ketangguhan impak terendah pada suhu temper 500(simbol)C didapat 0,1229 J/mm2
A research has been done to characterize the effects of quenching and tempering heat treatments on hardness, impact toughness and corrosion rate of ESR Stavax stainless steel. This stainless steel has the chemical composition of 0,38% C (Carbon); 0,80 % Si (Silicon); 0,50% Mn (Manganese); 13,60% Cr (Chromium) and 0,30% V (Vanadium) and this steel in general used for PVC molding. Quenching process have been performed by heating the specimen at 10250C austenite temperature for holding time of 30 minutes and then cooling the speciments in oil medium. Tempering process have been done by heating Quenching speciments at tempering temperatures of 150(symbol)C, 250(symbol)C, 300(symbol)C, 400(symbol)C, 450(symbol)C, 500(symbol)C and 600(symbol)C for one hour holding time and then cooling in air. The Vickers hardness testing was conducted by The Karl Frank's GMBH - 38505 hardness tester and 15,62 kilograms force. The Frank's Charpy Impact 53580 using of swing, 1540 of angle without spacement was utilized for the toughness examination. Mean while the micro structur examination used the Microskop optic Olympus BHN-172.2. The corrosion examination used the machine named the IMT-1 Potentiostat or The Micro Computer Memory Interface. The results show that the corrosion rate is (14,59 mpy) at 300(symbol)C tempering as well as the highest hardness (486 HV) and the lowest one (339 HV) are accordingly product by tempering at 450(symbol)C and 600(symbol)C. In adition, the lowest toughness product is 0,1229 J/mm2 result from 500(symbol)C tempering process.
Kata Kunci : Material Teknik,Baja Stavax ESR,Quench,Impak dan Laju Korosi, ESR Stavax, Quench, Temper, Austenit