Laporkan Masalah

Kinerja Kelembagaan Pengelola Sumber Daya Air Organisasi Pengelola Air Guyub Bebeng, Resor Cangkringan, Taman Nasional Gunung Merapi

Nataya Darajati, Prof. Dr. Ir. San Afri Awang, M.Sc.

2025 | Skripsi | KEHUTANAN

Taman Nasional Gunung Merapi berbatasan langsung dengan 30 desa penyangga yang telah terlebih dahulu ada sebelum TNGM ditetapkan, dengan demikian ketergantungan masyarakat desa penyangga terhadap sumberdaya alam yang ada di TNGM telah terbentuk sejak zaman dahulu dan berlangsung turun temurun. Salah satu sumber daya yang ada dalam kawasan TNGM adalah sumber mata air Umbul Bebeng yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat sejak tahun 1950an. Umbul Bebeng saat ini mengaliri empat desa yang terletak di dua provinsi dan dikelola oleh sebuah lembaga bernama Organisasi Pengelola Air (OPA) Guyub Bebeng. Saat ini belum ada informasi mengenai sejauh mana lembaga ini telah berkembang dan belum ada informas mengenai prioritas kegiatannya. Penentuan tingkat perkembangan penting dalam pengusahaan pengembangan sebuah lembaga, sedangkan penentuan prioritas kegiatan penting untuk mengedepankan hal yang penting dan menyampingkan hal yang kurang penting, sehingga tercipta efektivitas kerja lembaga.

Untuk mengetahui tingkat perkembangan dan prioritas kegiatan OPA Guyub Bebeng, dilakukan penilaian dengan matriks Institutional Development Framework (IDF) oleh Manullang (1999) yang dikombinasi dengan variabel lembaga oleh Eaton (1986) dengan total 36 komponen kunci. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara 12 key informan yaitu pengurus OPA Guyub Bebeng, serta dilakukan observasi lapangan, kuisioner, dan dokumentasi.

Hasil penelitian ini diperoleh OPA Guyub Bebeng memiliki skor IDF sebesar 3,77 yang artinya lembaga ini sudah memiliki kapasitas yang cukup baik untuk mempertahankan eksistensinya untuk menuju kemandirian dan kelanggengan. Prioritas kegiatan OPA Guyub Bebeng antara lain menjalin komunikasi yang lebih erat dengan Balai Taman Nasional Gunung Merapi selaku pemilik kawasan Umbul Bebeng, melakukan pemeriksaan keuangan dalam pengelolaan lembaga,serta melakukan pelatihan bagi pengurus-pengurusnya. 


Mount Merapi National Park is directly adjacent to 30 buffer villages that have existed before the establishment of TNGM, thus the dependence of buffer village communities on natural resources in TNGM has been formed since ancient times and lasted for generations. One of the resources in the TNGM area is the Umbul Bebeng spring which has been utilized by the community since the 1950s. Umbul Bebeng currently irrigates four villages located in two provinces and is managed by an institution called the Water Management Organization (OPA) Guyub Bebeng. There is currently no information on the extent to which this organization has developed and no information on the prioritization of its activities. Determining the level of development is important in managing the development of an institution, while prioritizing activities is important to prioritize important things and put aside things that are less important, so as to create the effectiveness of the institution's work.

To determine the level of development and prioritization of OPA Guyub Bebeng activities, an assessment was carried out using the Institutional Development Framework (IDF) matrix by Manullang (1999) combined with institutional variables by Eaton (1986) with a total of 36 key components. Data collection was carried out by interviewing 12 key informants, namely the management of OPA Guyub Bebeng, as well as field observations, questionnaires, and documentation.

The results of this study obtained that OPA Guyub Bebeng has an IDF score of 3.77, which means that this institution already has a good enough capacity to maintain its existence towards independence and sustainability. The priority activities of OPA Guyub Bebeng include establishing closer communication with the Mount Merapi National Park as the owner of the Umbul Bebeng area, conducting financial audits in the management of the institution, and conducting training for its administrators. 

Kata Kunci : Umbul Bebeng, OPA Guyub Bebeng, IDF, Perkembangan kelembagaan, Taman Nasional Gunung Merapi ; Umbul Bebeng, OPA Guyub Bebeng, IDF, Institutional Development, Mount Merapi National Park

  1. S1-2025-473500-abstract.pdf  
  2. S1-2025-473500-bibliography.pdf  
  3. S1-2025-473500-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2025-473500-title.pdf