Analisis Penggunaan Flex Sensor Pada Body Protector System

Detra Megayuda Persada, Dr. Yohanes Suyanto, M.I.Kom. ; Bakhtiar Alldino Ardi Sumbodo, S.Si., M.Cs.

2025 | Skripsi | ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI

Body Protector System merupakan suatu sistem yang diteliti untuk mengolah input tendangan menjadi sebuah poin. Body Protector System menggunakan  flex sensor sebagai pengganti proximity sensor. Digunakannya flex sensor dikarenakan dinilai lebih efisien daripada proximity sensor. Body Protector System juga menggunakan LED sebagai indikator keberhasilan sistem.

Pada penelitian ini, Body Protector System diuji dengan dua metode. Dua metode

tersebut adalah static test dan dynamic test. Pengujian static test dilakukan dengan

memberikan input berupa sebuah tendangan. Sedangkan dynamic test, dilakukan

dengan memberikan input sebuah gaya yang dihasilkan dengan menjatuhkan

sebuah benda dengan berat dan ketinggian yang divariasikan. Kedua metode

dilakukan pengujian dengan memberikan input tepat di sensor dan 5 cm di sekitar

sensor. Apabila body protector mendapatkan sebuah input tendangan yang

memenuhi syarat dan berhasil diproses oleh sistem, maka LED akan menyala. Dan

apabila sistem tidak membaca sebuah input tendangan, maka LED akan tetap mati.

Pada pengujian static test, didapatkan tingkat akurasi sebesar 95%. Tingkat

akurasi pada static test lebih besar daripada dynamic test yang hanya sebesar 87%.

Dari kedua metode pengujian, didapatkan Body Protector System mampu membaca

sebuah input dengan akurasi sebesar 96%. Dengan tingkat akurasi tersebut, flex

sensor dapat dikatakan mampu menggantikan fungsi proximity sensor pada body

protector yang digunakan dalam pertandingan.

The Body Protector System is a system that is researched to process kick input

into points. The Body Protector System uses a flex sensor as a sensor that functions

as a replacement for the proximity sensor. Flex sensors are used because they are

considered more efficient than proximity sensors. The Body Protector System also

uses LEDs as indicators of system success.

In this research, the Body Protector System was tested using two methods. The

two methods are static tests and dynamic tests. Static testing is carried out by

providing input in the form of a kick. Meanwhile, the dynamic test is carried out by

inputting a force that is produced by dropping an object with varying weight and

height. Both methods were tested by providing input right at the sensor and 5 cm

around the sensor. If the body protector receives a kick input that meets the

requirements and is successfully processed by the system, the LED will light up.

And if the system does not read a kick input, the LED will remain off.

In the static test, an accuracy level of 95% was obtained. The level of accuracy

in the static test is greater than the dynamic test which is only 87%. From the two

test methods, it was found that the Body Protector System was able to read input

with an accuracy of 96%. With this level of accuracy, the flex sensor can be said to

be able to replace the function of the proximity sensor on body protectors used in

matches.

Kata Kunci : Flex Sensor, Body Protector, Taekwondo, Arduino