Laporkan Masalah

Pengetahuan dan Strategi Adaptasi Petani Cabai terhadap Perubahan Iklim di Kabupaten Sleman

Faathimatuzzahrah, Ir. Any Suryantini, M.M., Ph.D.; Asih Kusumaningsih, S.P., M.Sc.

2025 | Skripsi | SOS.EK. PERTANIAN (AGROBISNIS)

Perubahan iklim menjadi tantangan serius bagi sektor pertanian, terutama komoditas sensitif seperti cabai. Pengetahuan yang baik terhadap perubahan iklim berperan penting dalam meningkatkan kesiapan petani untuk beradaptasi dan menjaga ketahanan produksi.  Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui perbedaan pengetahuan petani cabai di dataran rendah dan sedang tentang perubahan iklim di Kabupaten Sleman; (2) mengetahui strategi adaptasi yang digunakan petani; (3) menganalisis hubungan antara pemahaman, tingkat pengetahuan, dan banyaknya strategi adaptasi yang diterapkan; serta (4) mengkaji faktor-faktor yang memengaruhi tingkat pengetahuan dan banyaknya strategi adaptasi petani. Metode sampling pada penelitian ini menggunakan sampling kuota untuk penentuan responden dan purposive sampling untuk menentukan lokasi penelitian. Penelitian dilakukan di Kapanewon Ngaglik untuk mewakili dataran rendah dan Kapanewon Turi untuk mewakili dataran sedang. Jumlah responden sebanyak 100 petani, terdiri dari 50 petani dataran rendah dan 50 petani dataran sedang. Metode analisis yang digunakan yaitu independent sample t-test, uji korelasi Spearman, dan regresi logistik biner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan petani cabai tentang perubahan iklim di dataran rendah lebih baik daripada petani dataran sedang. Strategi yang paling banyak digunakan yaitu penggunaan mulsa, sementara yang paling sedikit digunakan yaitu penggunaan teknologi modern. Terdapat hubungan positif antara pemahaman,  tingkat pengetahuan, dan banyaknya strategi adaptasi. Luas lahan, partisipasi penyuluhan, pendidikan, pengalaman, dan pendapatan meningkatkan pengetahuan petani terhadap perubahan iklim, sementara usia menurunkannya. Pendidikan meningkatkan jumlah strategi adaptasi, sedangkan tanggungan keluarga dan ketinggian wilayah menurunkannya. 

Climate change poses a serious challenge to the agricultural sector, especially for sensitive commodities such as chili peppers. A good knowledge of climate change plays a crucial role in enhancing farmers’ readiness to adapt and maintain production resilience. This study aims to: (1) examine the differences in farmers’ knowledge about climate change between lowland and midland areas in Sleman Regency; (2) identify adaptation strategies adopted by farmers; (3) analyze the relationship between understanding, knowledge level, and the number of adaptation strategies implemented; and (4) investigate the factors influencing knowledge and the number of adaptation strategies. Respondents were selected using quota sampling, while research locations were determined purposively: Ngaglik District representing lowlands and Turi District representing midlands. The study involved 100 chili farmers, consisting of 50 from lowland and 50 from midland areas. Data were analyzed using independent sample t-tests, Spearman correlation, and binary logistic regression. Results showed that chili farmers in lowland areas had better knowledge of climate change than those in midlands. The most commonly adopted strategy was mulching, while the least used was modern technology. A positive relationship was found between understanding, knowledge level, and the number of adaptation strategies. Land size, participation in agricultural extension, education, farming experience, and income positively influenced farmers’ knowledge, whereas age had a negative effect. Education increased the number of adaptation strategies adopted, while household size and elevation negatively affected it. 

Kata Kunci : adaptasi, pengetahuan, perubahan iklim, regresi logistik biner

  1. S1-2025-478646-abstract.pdf  
  2. S1-2025-478646-bibliography.pdf  
  3. S1-2025-478646-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2025-478646-title.pdf