Profil Hematologi Darah Domba Ekor Tipis Bunting pada Kandang Panggung dan Non-Panggung
Dhinta Maulidya Kalandara, drh. Muhammad Rosyid Ridlo, M.Sc., Ph.D.
2025 | Tugas Akhir | D4 Teknologi Veteriner
Domba ekor tipis adalah ternak lokal yang mampu beradaptasi dengan baik di lingkungan tropis. Pemeriksaan hematologi pada domba bunting penting dalam pemantauan kesehatan hewan ternak. Namun penelitian tersebut masih terbatas, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami perubahan hematologi yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis profil hematologi darah domba ekor tipis bunting yang dipelihara dalam dua jenis kandang berbeda, yaitu kandang panggung dan non-panggung. Parameter yang diukur meliputi jumlah leukosit, eritrosit, hemoglobin, hematokrit, dan trombosit. Data dianalisis menggunakan independent t-test untuk mengetahui perbedaan signifikan antara kedua jenis kandang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa domba di kandang panggung memiliki nilai hematologi dalam kisaran normal yaitu leukosit: 6,419±1,277×10?/L, eritrosit: 9,961±1,147×10¹²/L, hemoglobin: 118,7±17,36 g/L, hematokrit: 36,99±2,605%, dan trombosit: 541,0±105,1×10?/L. Sebaliknya, domba di kandang non-panggung mengalami peningkatan leukosit: 41,90±8,762×10?/L serta penurunan hemoglobin 85,29±11,59g/L dan hematokrit 20,03±2,326%, dengan trombosit yang meningkat hingga 1182±299,9×10?/L. Nilai leukosit dan trombosit pada domba di kandang non-panggung signifikan lebih tinggi dan nilai hemoglobin dan hematokrit signifikan lebih rendah dibandingkan dengan kandang panggung (p<0>
Thin-tailed sheep is a local livestock breed that adapts well to tropical environments. Hematological examination in pregnant sheep is essential for monitoring animal health. However, research on this subject remains limited, necessitating further studies to understand hematological trends during pregnancy. This study analyzes the hematological profile of pregnant thin-tailed sheep raised in two different housing systems: 1) Raised on the floor (ground) and 2) non-raised-floor pens. The parameters include leukocyte, erythrocyte, hemoglobin, hematocrit, and platelet. Data were analyzed using an independent t-test to determine significant differences between the two housing systems. The results showed that sheep in raised-floor pens had hematological values within the normal range: leukocyte: 6.419±1.277×10?/L, erythrocyte: 9.961±1.147×10¹²/L, hemoglobin: 118.7 ± 17.36 g/L, hematocrit: 36.99±2.605%, and platelet: 541.0±105.1×10?/L. n contrast, sheep in ground-level housing exhibited an increase in leukocytes 41.90±8.762×10?/L and a decrease in hemoglobin 85.29±11.59g/L and hematocrit 20.03±2.326%, with platelet levels rising to 1182±299.9×10?/L. The leukocyte and platelet values in sheep housed at ground level were significantly higher, while hemoglobin and hematocrit levels were significantly lower compared to those in elevated-floor housing (p<0>
Kata Kunci : Fisiologi domba, kesejahteraan hewan, sistem pemeliharaan, stres lingkungan