Leveraging the IA-CEPA Framework: Achieving Australia and Indonesia’s Interests in the Electric Vehicle Sector through Fundings and Educational Platform
Grammy Romeo Wibisono, Prof. Dr. Poppy Sulistyaning Winanti
2025 | Skripsi | Ilmu Hubungan Internasional
Tesis ini mengkaji bagaimana Indonesia dan Australia menangani kepentingan masing-masing di sektor kendaraan listrik (EV) melalui Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA), yang dikonseptualisasikan sebagai rezim internasional. Dengan menerapkan kerangka prinsip, norma, aturan, dan proses pengambilan keputusan Krasner, studi ini menilai efektivitas IA-CEPA dalam memfasilitasi kerja sama ekonomi dan manfaat bersama. Penelitian ini pertama-tama memberikan gambaran umum tentang struktur IA-CEPA dan klasifikasinya sebagai rezim internasional. Kemudian, penelitian ini mengeksplorasi dua studi kasus utama: Program Kerja Sama Ekonomi (ECP) IA-CEPA Katalis dan Pertukaran Keterampilan Indonesia-Australia (IASE). Program Katalis telah memainkan peran penting dalam mendanai inisiatif yang mempromosikan investasi dan kolaborasi dalam industri EV, sementara IASE berfungsi sebagai platform untuk meningkatkan keterampilan pekerja Indonesia di sektor-sektor yang relevan dengan mobilitas listrik. Kasus-kasus ini menggambarkan bagaimana IA-CEPA berfungsi sebagai mekanisme untuk menyelaraskan kepentingan bilateral, tidak hanya di sektor EV tetapi juga di bidang-bidang seperti perdagangan, e-commerce, pengembangan keterampilan, dan investasi. Lebih jauh, studi ini menyoroti potensi Indonesia dan Australia untuk memperluas kerja sama mereka di bawah IA-CEPA dengan melakukan riset pasar tentang hidrogen hijau, komponen utama transportasi berkelanjutan di masa depan. Melalui analisis kualitatif dan sumber data sekunder, penelitian ini berpendapat bahwa IA-CEPA merupakan contoh rezim internasional yang sukses, yang mendorong integrasi ekonomi dan transformasi industri yang berkelanjutan. Temuan ini berkontribusi pada diskusi tentang diplomasi ekonomi, kerja sama internasional, dan peran perjanjian bilateral dalam mengatasi tantangan keberlanjutan global.
This thesis examines how Indonesia and Australia address their respective interests in the electric vehicle (EV) sector through the Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA), conceptualized as an international regime. By applying Krasner’s framework of principles, norms, rules, and decision-making processes, this study assesses the effectiveness of IA-CEPA in facilitating economic cooperation and mutual benefits. The research first provides an overview of IA-CEPA’s structure and its classification as an international regime. It then explores two key case studies: the IA-CEPA Economic Cooperation Program (ECP) Katalis and the Indonesia-Australia Skills Exchange (IASE). The Katalis program has played a crucial role in funding initiatives that promote investment and collaboration in the EV industry, while IASE serves as a platform for upskilling Indonesian workers in sectors relevant to electric mobility. These cases illustrate how IA-CEPA functions as a mechanism to align bilateral interests, not only in the EV sector but also in areas such as trade, e-commerce, skills development, and investment. Furthermore, the study highlights the potential for Indonesia and Australia to expand their cooperation under IA-CEPA by conducting market research on green hydrogen, a key component of future sustainable transportation. Through qualitative analysis and secondary data sources, this research argues that IA-CEPA exemplifies a successful international regime, fostering economic integration and sustainable industrial transformation. The findings contribute to discussions on economic diplomacy, international cooperation, and the role of bilateral agreements in addressing global sustainability challenges.
Kata Kunci : IA-CEPA, Indonesia, Australia, Katalis, Electric Vehicle