Kontribusi Tenaga Kerja Perempuan Terhadap Tren Pergeseran Sektor Ekonomi Unggulan Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2014 - 2023

Theodora Radella Fausta Trisnabudi, Dr. Rika Harini, S.Si., M.P.

2025 | Skripsi | GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGAN

Pembangunan ekonomi bergantung pada sektor unggulan dan kontribusi tenaga kerja. Pada Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terjadi dinamika pergeseran sektor ekonomi seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi. Kontribusi tenaga kerja perempuan memiliki peran penting dalam perekonomian, namun partisipasinya tidak selalu sejalan dengan pertumbuhan sektor ekonomi yang terjadi. Penelitian ini mengangkat permasalahan terkait bagaimana pergeseran sektor ekonomi unggulan memengaruhi kontribusi tenaga kerja perempuan di wilayah kajian, dengan tujuan untuk mengidentifikasi sektor ekonomi unggulan, menganalisis pergeseran sektor, serta mengkaji kontribusi tenaga kerja perempuan termasuk keterkaitannya pada pergeseran sektor unggulan selama periode penelitian.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan data sekunder dari BPS dan Dinas Ketenagakerjaan, dengan analisis deskriptif dan spasial didukung dengan wawancara mendalam serta observasi lapangan dalam memperkuat temuan. Sektor unggulan diidentifikasi melalui analisis Location Quotient, sementara pergeseran sektor dianalisis menggunakan analisis Shift Share serta analisis overlay untuk mengetahui pergeseran dari setiap sektor. Kontribusi tenaga kerja perempuan diukur melalui perhitungan rata-rata penyerapan, produktivitas, dan elastisitas tenaga kerja. Hubungan antara pergeseran sektor dan kontribusi tenaga kerja perempuan dianalisis dengan tabulasi silang dan didukung dengan analisis korelasi Pearson untuk mengetahui hubungan keduanya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami transformasi struktural ekonomi selama periode 2014-2023 ditandai dengan pergeseran dari sektor primer ke sektor tersier, dengan pola divergensi antara wilayah perkotaan dan pedesaan yang bervariasi. Sektor pertanian dikategorikan sebagai sektor mundur hingga agak mundur pada kelima kabupaten/kota, sedangkan sektor manufaktur menjadi sektor unggul di Kabupaten Kulon Progo, namun menjadi sektor mundur hingga agak mundur pada keempat daerah lainnya. Sektor jasa menjadi sektor unggul di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman, dan menjadi sektor agak unggul di Kabupaten Bantul, Kulon Progo, dan Gunungkidul. Kontribusi tenaga kerja perempuan bervariasi, sektor pertanian dan manufaktur lebih inklusif di wilayah pedesaan, sedangkan sektor jasa di wilayah urban menghadapi tantangan dalam menyerap tenaga kerja perempuan. Pergeseran sektor ekonomi unggulan tidak selalu linear terhadap kontribusi tenaga kerja perempuan, yang dipengaruhi oleh faktor seperti urbanisasi, alih fungsi lahan, norma sosial-budaya, hingga struktur pasar kerja.

Economic development depends on the leading sectors and workforce contribution. In the Special Region of Yogyakarta Province, there is a dynamic shift in the economic sector along with the development of the era and technology. The contribution of female workers has an important role in the economy, but their participation is not always in line with the growth of the economic sector that occurs. This study raises the issue of how the shift in the leading economic sector affects the contribution of female workers in the study area, with the aim of identifying the leading economic sectors, analyzing sector shifts, and examining the contribution of female workers including their relationship to the shift in the leading sectors during the study period.

This study uses a quantitative method with secondary data from BPS and the Manpower Office, with descriptive and spatial analysis supported by in-depth interviews and field observations to strengthen the findings. Leading sectors are identified through Location Quotient analysis, while sector shifts are analyzed using Shift Share analysis and overlay analysis to determine the shift in each sector. The contribution of female workers is measured by calculating the average absorption, productivity, and elasticity of the workforce. The relationship between sector shifts and female labor contributions is analyzed by cross tabulation and supported by Pearson correlation analysis to determine the relationship between the two factors.

The results of the study indicate that the Special Region of Yogyakarta Province experienced a structural economic transformation during the period 2014-2023 marked by a shift from the primary sector to the tertiary sector, with varying divergence patterns between urban and rural areas. The agricultural sector is categorized as a backward to slightly backward sector in the five regencies/cities, while the manufacturing sector is a leading sector in Kulon Progo Regency, but becomes a backward to slightly backward sector in the other four regions. The service sector is a leading sector in Yogyakarta City and Sleman Regency, and a slightly superior sector in Bantul, Kulon Progo, and Gunungkidul Regencies. The contribution of female workers varies, the agricultural and manufacturing sectors are more inclusive in rural areas, while the service sector in urban areas faces challenges in absorbing female workers. The shift in the leading economic sector is not always linear to the contribution of female workers, which is influenced by factors such as urbanization, land conversion, socio-cultural norms, and labor market structure.

Kata Kunci : Kontribusi tenaga kerja perempuan, Sektor unggulan, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta