Pengaruh Jenis Pelarut pada Proses Maserasi Gelidium sp. dan Ulva sp. terhadap Kandungan Fenol, Flavonoid, Aktivitas Antioksidan, dan Antibakteri

Safira Nur Azizah, Ir. Muhlisin, S.Pt., M.Agri., Ph.D., IPP.

2025 | Skripsi | ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelarut (etanol 70%, metanol, dan akuades) pada ekstrak Gelidium sp. dan Ulva sp. terhadap kandungan senyawa fenol, flavonoid, aktivitas antioksidan, dan kemampuan antibakteri. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap pola Faktorial 2×3 dengan dua jenis varietas makroalga (Gelidium sp. dan Ulva sp.) dan tiga jenis pelarut (etanol 70%, metanol, dan akuades).Tepung makroalga dilakukan maserasi selama lima hari. Ekstrak yang dihasilkan dari proses maserasi kemudian dilakukan uji kandungan total fenol dengan metode Folin-ciocalteu, uji flavonoid dengan metode AlCl?, aktivitas antioksidan dengan uji pengikatan 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH), serta uji antibakteri terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Setiap uji dilakukan tiga kali replikasi. Data yang didapatkan kemudian dilakukan analisis menggunakan analisis faktorial atau Two Way Anova 2×3 serta One Way Anova dan  dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelarut dan varietas makroalga memberikan pengaruh nyata (P<0>Gelidium sp. dengan pelarut metanol (90,40±4,23 mg GAE/g ekstrak), kandungan senyawa flavonoid paling besar terdapat pada ekstrak Ulva sp. dengan pelarut metanol (785,07±21,46 mg QE/g ekstrak), serta aktivitas antioksidan paling besar ditunjukkkan dengan nilai IC50 paling rendah terdapat pada ekstrak Gelidium sp. dengan pelarut etanol 70% (96,57±2,77 µg/ml). Kemampuan daya hambat pertumbuhan paling besar dihasilkan dengan konsentrasi ekstrak sebesar 25?ngan diameter zona bening terbesar terdapat pada ektrak Gelidium sp. dengan pelarut akuades (3,57±1,49 mm) terhadap pertumbuhan Escherichia coli dan ekstrak Gelidium sp. dengan pelarut metanol (4,10±0,91 mm) terhadap Staphylococcus aureus. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan pelarut metanol merupakan pilihan terbaik untuk melakukan maserasi terhadap senyawa fenol pada Gelidium sp. dan Ulva sp. Kandungan senyawa fenol tertinggi ditemukan pada ekstrak Gelidium sp. dengan pelarut metanol.

This study aimed to determine the effect of various solvents (70% ethanol, methanol, aquadest) on the extracts of Gelidium sp. and Ulva sp. on their phenol and flavonoid content, antioxidant activity, and antibacterial ability. A fully Randomized Design (CRD) with a factorial pattern (2×3) was used in this study. The first factor is two of macroalgae variety (Gelidium sp. and Ulva sp.) and the second factor is three different solvent (70% ethanol, methanol, and aquadest). The macroalgae meal was macerated for five days. The extracts obtained from the maceration process were then tested for total phenolic content using the Folin-Ciocalteu method, flavonoid content using the AlCl? method, antioxidant activity using the 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH) assay, and antibacterial activity against Escherichia coli and Staphylococcus aureus. Each test is conducted in three replicates. The collected data were analyzed using factorial analysis or Two-Way ANOVA (2×3) and One Way Anova followed by Duncan's Multiple Range Test (DMRT). The results showed that the solvent and macroalgae varieties had a significant effect (P<0>Gelidium sp. extract with methanol solvent (90.40±4.23 mg GAE/g extract), while the highest flavonoid content found in Ulva sp. extract with methanol solvent (785.07±21.46 mg QE/g extract), and the strongest antioxidant activity, indicated by the lowest IC50 value, found in Gelidium sp. extract with 70% ethanol solvent (96.57±2.77 µg/ml). The highest bacterial growth inhibition is achieved at an extract concentration of 25%, with the largest clear zone diameter found in Gelidium sp. extract with aquadest (3.57±1.49 mm) against Escherichia coli and in Gelidium sp. extract with methanol solvent (4.10±0.91 mm) against Staphylococcus aureus. Based on the research, methanol is the best option for Gelidium sp. and Ulva sp. phenolic content maceration. The highest value phenolic content is found in Gelidium sp. extract with methanol solvent.

Kata Kunci : Aktivitas antioksidan, antibakteri, ekstrak makroalga, flavonoid, maserasi, total fenol