Laporkan Masalah

GAMBARAN TERAPI ANTIBIOTIK PADA PASIEN ULKUS DIABETIKUM DI RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA

Marsya Annisa Ardiantary, Prof. Dr. apt. Tri Murti Andayani, Sp. FRS.

2025 | Skripsi | FARMASI

Ulkus diabetikum merupakan suatu bentuk komplikasi serius akibat diabetes melitus. Banyaknya jenis antibiotik yang mungkin diberikan kepada pasien ulkus diabetikum di RSUP Dr. Sardjito dengan pola terapi yang berbeda-beda, menjadikan perlunya dilakukan studi lebih lanjut mengenai gambaran terapi yang mencakup pola terapi dan jenis antibiotik serta adanya kemungkinan perbedaan penerapan terapi antibiotik dengan pedoman International Working Group on the Diabetic Foot (IWGDF) 2023. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran terapi antibiotik yang diberikan pada pasien ulkus diabetikum rawat inap dengan infeksi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.

Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan pendekatan secara cross sectional melalui data rekam medik kemudian data diolah untuk mengetahui persentase gambaran terapi antibiotik pada pasien ulkus diabetikum. Subjek penelitian adalah seluruh pasien terdiagnosa ulkus diabetikum yang menjalani terapi antibiotik di RSUP Dr. Sardjito pada tahun 2022-2024 dengan usia >18 tahun yang memiliki data rekam medik lengkap. Analisis gambaran terapi dilakukan menggunakan microsoft office excel untuk mengetahui pola terapi dan jenis antibiotik yang digunakan selama periode perawatan, selanjutnya hasil analisis disajikan dalam bentuk tabel dan persentase.

Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 98 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi pada periode rawat inap 2022-2024 di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Pada penelitian ini gambaran pola antibiotik tunggal (68,69%) lebih banyak diberikan dibandingkan pola kombinasi dua antibiotik (27,27%) dan pola kombinasi tiga antibiotik (4,04%). Golongan antibiotik yang paling banyak diresepkan pada pola antibiotik tunggal yaitu golongan sefalosporin (36,76%), pola kombinasi dua antibiotik paling banyak diresepkan yaitu golongan sefalosporin dengan golongan nitroimidazole (24,07%), dan pola kombinasi tiga antibiotik masing masing 1  (12,50%) jenis variasi kombinasi. Jenis antibiotik yang paling banyak diberikan kepada pasien yaitu antibiotik ampisilin sulbaktam (16,85%), antibiotik seftriakson (11,72%), dan antibiotik levofloksasin (11,72%).

Diabetic foot ulcer is a serious complication resulting from diabetes mellitus. The variety of antibiotics that may be administered to patients with diabetic foot ulcers at Dr. Sardjito General Hospital, along with the diverse therapeutic patterns, necessitates further study regarding the therapy overview, including the patterns and types of antibiotics used, as well as the potential discrepancies between the applied antibiotic therapy and the 2023 guidelines of the International Working Group on the Diabetic Foot (IWGDF). This study aims to determine the overview of antibiotic therapy given to hospitalized diabetic foot ulcer patients with infections at Dr. Sardjito General Hospital, Yogyakarta.

This study is a descriptive observational study with a cross-sectional approach using medical record data, which is then processed to determine the percentage distribution of antibiotic therapy in diabetic ulcer patients. The study subjects include all patients diagnosed with diabetic ulcers who received antibiotic therapy at RSUP Dr. Sardjito between 2022 and 2024, aged over 18 years, and with complete medical records. The analysis of therapy patterns was conducted using Microsoft Office Excel to identify the types and patterns of antibiotics used during the treatment period. The results of the analysis are presented in tables and percentages.

The study included 98 patients who met the inclusion and exclusion criteria during the inpatient period of 2022-2024 at RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. In this study, single-antibiotic therapy (68.69%) was more commonly administered compared to the combination of two antibiotics (27.27%) and the combination of three antibiotics (4.04%). The most frequently prescribed antibiotic class in single-antibiotic therapy was cephalosporins (36.76%), while the most commonly used combination of two antibiotics was cephalosporins with nitroimidazoles (24.07%). Among the three-antibiotic combinations, each variation accounted for 12.50%. The most commonly administered antibiotics were ampicillin-sulbactam (16.85%), seftriakson (11.72%), and levofloksasin (11.72%).

Kata Kunci : jenis antibiotik, pola terapi, ulkus diabetikum

  1. S1-2025-480568-abstract.pdf  
  2. S1-2025-480568-bibliography.pdf  
  3. S1-2025-480568-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2025-480568-title.pdf