Laporkan Masalah

Peran Pola Asuh Otoriter terhadap Kelekatan Cemas dalam Hubungan Romantis Individu Dewasa Awal

Nayla Deanadara Miranti, Aliyaturrahmah Supriyadi, S.Psi., MHS.

2025 | Skripsi | PSIKOLOGI

Individu dewasa awal menghadapi tantangan perkembangan untuk membangun hubungan yang intim. Dalam hubungan dengan pasangan, gaya kelekatan memainkan peran penting. Gaya kelekatan yang aman atau tidak aman dapat dipengaruhi oleh interaksi awal individu dengan orang tua yang tercakup dalam pola pengasuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran pola asuh otoriter ayah dan ibu terhadap kelekatan cemas pada individu dewasa awal yang sedang menjalin hubungan romantis. Studi ini menggunakan metode kuantitatif dengan survei cross-sectional, melibatkan partisipan berusia 18–25 tahun yang sedang menjalin hubungan romantis. Pola asuh otoriter diukur menggunakan skala Parental Authority Questionnaire (PAQ) dan kelekatan cemas diukur menggunakan skala Experience in Close-Relationship-Revised (ECR-R). Data dari 176 partisipan dianalisis menggunakan regresi linear berganda melalui perangkat lunak Jamovi. Hasil menunjukkan bahwa pola asuh otoriter ayah dan ibu berkontribusi signifikan terhadap kelekatan cemas (R² = 0.368), dengan kontribusi ayah yang lebih besar (SE = 29,4%). Temuan ini menekankan kontribusi pola asuh yang diterapkan pada masa kanak-kanak, dilihat dari terbentuknya kelekatan cemas dalam hubungan romantis individu dewasa awal.

Young adults face developmental challenges in establishing intimate relationships. In romantic relationships, attachment styles play a crucial role. Whether an individual develops a secure or insecure attachment style can be influenced by early interactions with parents, which are shaped by parenting practices. This study aims to examine the role of authoritarian parenting by fathers and mothers in the development of anxious attachment in emerging adults engaged in romantic relationships. A quantitative approach was employed using a cross-sectional survey design, involving participants aged 18–25 who were in romantic relationships. Authoritarian parenting was measured using the Parental Authority Questionnaire (PAQ), while anxious attachment was assessed using the Experience in Close Relationships-Revised (ECR-R) scale. Data from 176 participants were analyzed using multiple linear regression via Jamovi software. The results indicate that both paternal and maternal authoritarian parenting significantly contribute to anxious attachment (R² = 0.368), with paternal influence being greater (SE = 29.4%). These findings highlight the contribution of childhood parenting on the formation of anxious attachment in romantic relationships during early adulthood.

Kata Kunci : kelekatan cemas, pola asuh otoriter, hubungan romantis, dewasa awal

  1. S1-2025-474985-abstract.pdf  
  2. S1-2025-474985-bibliography.pdf  
  3. S1-2025-474985-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2025-474985-title.pdf