Hubungan Proteinuria Post Operatif Dengan Graft Survival 1 Tahun Pada Pasien Post Transplantasi Ginjal di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
Desy Purnamasari Kalembu, dr. Calcarina Fitriani Retno Wisudarti, SpAn, KIC.; Dr. dr. Juni Kurniawaty, M.Sc, Sp.An KAKV
2024 | Tesis-Spesialis | S2 Anestesiologi
Latar Belakang : Graft survival merupakan faktor untuk menilai tingkat keberhasilan transplan ginjal. Proteinuria adalah salah satu faktor yang mempengaruhi graft survival. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan proteinuria post operatif dengan graft survival 1 tahun pada pasien post transplantasi ginjal di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
Metode : Penelitian menggunakan observasional kohort restrospektif dari data rekam medis pasien transplan ginjal periode Januari 2017- April 2023. Kriteria inklusi yaitu pasien berusia lebih dari 18 tahun, serta memiliki catatan proteinuria dan fungsi ginjal berkala, sedangkan kriteria eksklusi yaitu pasien dengan reaksi rejeksi hiperakut allograft dan pasien tidak control 1 tahun pasca transplantasi ginjal. Analisis bivariat untuk menilai hubungan antar proteinuria dan variabel lain terhadap graft survival dilakukan dengan uji chi square untuk skala kategorikal dan uji t-test untuk skala kontinyu. Selanjutnya analisis survival dari graft dilakukan dengan menggunakan grafik Kaplan meier. Variabel pada analisis bivariat yang memiliki p<0>
Hasil: Jumlah pasien yang memenuhi kriteria inklusi ada 71 orang, dan didapatkan 1 pasien yang dimasukkan eksklusi karena acute rejection. Total sampel yaitu 70 pasien. Usia resipien rata-rata 39,4, laki-laki 75,7%. Dari hasil analisis bivariat menunjukkan proteinuria dan graft survival mempunyai hubungan yang signifikan dengan p= 0,042. Dari analisis survival dengan grafik Kaplan meier menunjukkan korelasi antara proteinuria dengan resiko kegagalan graft. Namun setelah dilanjutkan pada analisis multivariat yaitu uji log rank diketahui tidak didapatkan perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok yaitu p=0,095.
Kesimpulan: Tidak ada hubungan proteinuria post operatif dengan graft survival 1 tahun pada pasien post transplantasi ginjal di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
Background: Graft survival is a factor used to assess the success rate of kidney transplantation. Proteinuria is one of the factors affecting graft survival.
Objective: To determine the relationship of postoperative proteinuria with 1-year graft survival in post-kidney transplant patients at Dr. Sardjito Hospital Yogyakarta.
Methods: The study used a retrospective cohort observation of medical record data of kidney transplant patients from January 2017 to April 2023. Inclusion criteria were patients aged more than 18 years and had records of proteinuria and periodic kidney function, while exclusion criteria were patients with hyperacute allograft rejection reactions and patients not controlled 1 year after kidney transplantation. Bivariate analysis to assess the relationship between proteinuria and other variables on graft survival was performed using chi-squared test for categorical scale and t-test for continuous scale. In addition, the Kaplan-Meier curve was used to analyze graft survival. Variables in bivariate analysis that had p<0>
Results: There were 71 patients who met the inclusion criteria and 1 patient was excluded due to acute rejection. The total sample size was 70 patients. The mean age of the recipients was 39.4 years, 75.7% were male. The results of bivariate analysis showed that proteinuria and graft survival had a significant relationship with p = 0.042. Kaplan-Meier survival analysis showed a correlation between proteinuria and the risk of graft failure. However, after continuing the multivariate analysis, namely the log rank test, it was found that there was no significant difference between the two groups, namely p = 0.095.
Conclusion: There is no relationship between postoperative proteinuria and 1-year graft survival in post-kidney transplant patients at Dr. Sardjito Hospital Yogyakarta.
Kata Kunci : Transplantasi ginjal, graft survival, proteinuria