Prarancangan Pabrik Isobutana dari n-Butana dengan Kapasitas 50.000 Ton/Tahun
MUHAMMAD FACHRURRAZI, Prof. Dr. Ir. Sarto, M.Sc., IPU., ASEAN Eng.
2025 | Skripsi | TEKNIK KIMIA
Isobutana
(2-metilpropana, C4H10) adalah gas tak berwarna dan tak
berbau yang mudah terbakar, dengan titik didih -12°C, titik lebur -160°C, dan
digunakan dalam berbagai aplikasi seperti bahan baku alkilasi, pelarut,
propelan, penambah nilai oktan, serta sebagai refrigeran. Isobutana dapat diproduksi menggunakan bahan baku n-butana. Pabrik ini
dirancang untuk kapasitas produksi 50.000 ton/tahun yang beroperasi secara
kontinyu selama 330 hari/tahun dengan jam operasional 24 jam sehari. Bahan baku
yang digunakan berupa n-butana 98% sebanyak 6.254,80 kg/jam. Sedangkan, bahan
pendukung yang digunakan berupa katalis Pt/Al2O3 sebanyak
38,70 kg. Proses yang dipilih untuk memproduksi isobutana dengan kemurnian
tinggi adalah isomesrisasi katalitik antara n-butana fasa gas dengan katalis
Pt/Al2O3 dalam reaktor alir pipa pada suhu 315? dan
tekanan 1 atm. Proses pemurnian dilakukan pada unit Menara Distilasi 1 (MD-01)
untuk meningkatkan kemurnian produk hingga 99,9%.
Pabrik ini
direncanakan akan dibangun di kawasan industri Bontang, Kalimantan Timur dengan
luas lahan 1,83 hektare dan mempekerjakan 155 karyawan. Kebutuhan energi pabrik
ini meliputi listrik yang disuplai oleh PLN sebanyak 239 kWh, air sebanyak
40.677,99 kg/jam, dan bahan bakar fuel sebanyak 3.213,34 kg/jam. Pabrik ini membutuhkan fixed capital sebesar $39.819.860,25 dan working
capital sebesar $6.348.326,96. Pabrik isobutana ini dikategorikan sebagai high
risk dengan ROI sebelum pajak sebesar 30,75?n setelah pajak 23,06%, POT
sebelum pajak 2,72 tahun dan setelah pajak 3,44 tahun, BEP 47,92%, SDP 17,41%,
dan DCFRR 27,08%. Berdasarkan evaluasi ekonomi
tersebut, pabrik ini dinilai menarik dan layak untuk ditinjau lebih lanjut.
Isobutane
(2-methylpropane, C4H10) is a colorless and odorless gas that is highly
flammable, with a boiling point of -12°C, a melting point of -160°C, and is
used in various applications such as alkylation feedstock, solvents,
propellants, octane boosters, and refrigerants. Isobutane can be produced using
n-butane as the raw material. This plant is designed with a production capacity
of 50,000 tons/year, operating continuously for 330 days/year with 24-hour
daily operations. The raw material used is 98% n-butane at a rate of 6,254.80
kg/hour. The supporting material used includes Pt/Al2O3 catalyst at 38.70
kg/hour. The process selected for producing high-purity isobutane is catalytic
isomerization of gas-phase n-butane with Pt/Al2O3 catalyst in a pipe-flow
reactor at 315°C and 1 atm pressure. Purification is carried out in the
Distillation Column 1 (MD-01) to increase the product purity to 99.9%.
The plant is
planned to be built in the Bontang Industrial Area, East Kalimantan, covering
an area of 1.83 hectares and employing 155 staff members. The energy
requirements for the plant include electricity supplied by PLN at 239 kWh,
water at 40,677.99 kg/hour, and fuel at 3,213.34 kg/hour. The plant requires
fixed capital of $39.819.860,25 and working
capital of $6.348.326,96. This isobutane plant is categorized as low risk with
a pre-tax ROI of 30.75% and a post-tax ROI of 23.06%, a pre-tax POT of 2.72 years
and post-tax POT of 3.44 years, BEP of 47.92%, SDP of 17.41%, and DCFRR of 27.08%.
Based on this economic evaluation, the plant is considered attractive and
worthy of further review.
Kata Kunci : Isobutana, n-Butana, Isomerisasi
