Estimasi Potensi Erosi Tanah dan Evaluasi Korelasi dengan Karakteristik Irigasi: Studi Kasus Kawasan Dieng
Zaara Pranawaning Tyas, Dr. Ngadisih, S.T.P., M.Sc., IPM., ASEAN Eng.
2025 | Skripsi | TEKNIK PERTANIAN
Dieng merupakan
salah satu kawasan pertanian hortikultura utama di Indonesia dengan komoditas
unggulan berupa kentang. Namun, wilayah ini menghadapi tantangan erosi tanah
akibat topografi yang curam, curah hujan yang tinggi, serta perubahan
penggunaan lahan. Karakteristik sistem irigasi, seperti jenis, frekuensi, dan
durasi, diduga turut berkontribusi terhadap laju erosi. Penelitian ini
bertujuan untuk menemukan potensi hubungan antara karakteristik irigasi dan
laju erosi di catchment area Desa Kepakisan, Dieng. Metode yang
digunakan meliputi penentuan catchment area, pemilihan titik sampel
tanah untuk analisis erodibilitas tanah, serta pengambilan data karakteristik
irigasi melalui wawancara di titik-titik lahan tererosi. Prediksi potensi erosi
dihitung secara spasial menggunakan metode Universal Soil Loss Equation
(USLE), sedangkan potensi hubungan antara karakteristik irigasi dan erosi dikaji
secara deskriptif dengan pendekatan mixed method tipe convergent
parallel design. Penelitian ini menemukan bahwa potensi erosi di wilayah
studi didominasi oleh kategori berat dan sangat berat, masing-masing seluas
151,34 ha (36,47%) dan 232,50 ha (56,02%), sementara kategori sedang hanya
mencakup 31,18 ha (7,51%). Faktor utama yang memengaruhi erosi adalah
kemiringan lereng dan curah hujan tinggi. Karakteristik irigasi di lahan
tererosi didominasi oleh sistem sprinkler dengan durasi 2–24 jam per
sesi dan frekuensi bervariasi, bergantung pada kelerengan, curah hujan, rotasi,
dan jumlah sprinkler. Terdapat indikasi bahwa
karakteristik teknis irigasi berpotensi memengaruhi erosi secara tidak langsung
melalui kejenuhan tanah dan limpasan permukaan, namun hubungan ini belum dapat
dibuktikan secara empiris dalam penelitian ini. Oleh karena itu, studi lanjutan
dengan pendekatan eksperimental diperlukan untuk menguji pengaruh langsung
variabel teknis irigasi terhadap laju erosi dan kualitas tanah.
Dieng is one of the main horticultural
agricultural regions in Indonesia, with potatoes as its leading commodity.
However, this area faces significant soil erosion challenges due to steep
topography, high rainfall, and land-use changes. Irrigation system
characteristics, including type, frequency, and duration, are suspected to
contribute to erosion rates. This study aimeds to explore the potential
relationship between irrigation characteristics and erosion rates in the
catchment area of Kepakisan Village in Dieng. The methods used include
determining the catchment area boundaries, selecting soil sampling points for
soil erodibility analysis, and collecting irrigation characteristic data
through interviews at erosion-affected sites. Soil erosion rates were spatially
predicted using the Universal Soil Loss Equation (USLE), while the potential
relationship between irrigation characteristics and erosion was analyzed
descriptively using a convergent parallel mixed-methods design. Thise study
proyed that the study area is predominantly affected by severe and very severe
erosion categories, covering 151.34 ha (36.47%) and 232.50 ha (56.02%) of the
land area, respectively. The primary factors influencing erosion are slope
steepness and high rainfall. The irrigated lands affected by erosion are
predominantly managed using sprinkler
systems, with irrigation durations ranging from 2 to 24 hours per session and
frequencies varying according to slope, rainfall, rotation schedules, and the
number of sprinklers available. Findings suggest a potential indirect relationship
between irrigation characteristics and erosion through soil saturation and
surface runoff. However, this relationship was not empirically confirmed in the
present study. Therefore, further experimental research using controlled sprinkler irrigation plots is
recommended to assess the direct effects of irrigation variables on soil
erosion rates and soil quality.
Kata Kunci : Erosi, Irigasi, USLE, Catchment Area, Dieng