Kondisi Sosial Masyarakat Palestina Setelah Intifadah Kedua dalam Novel Jarimah fi Ramallah Karya Abbad Yahya: Analisis Sosiologi Sastra
Muhammad Ardiansyah, Abdul Jawat Nur, S.S., M.Hum.
2025 | Skripsi | SASTRA ARAB
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kondisi sosial masyarakat Palestina pasca-Intifadah Kedua dalam novel Jar?mah f? R?mall?h karya ‘Abb?d Ya?y?. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori sosiologi sastra, sedangkan metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif analitik.
Berdasarkan penelitian ini, novel Jar?mah f? R?mallah menggambarkan lima kondisi sosial masyarakat Palestina pasca-Intifadah Kedua. Kondisi yang pertama, kondisi ekonomi yaitu digunakannya mata uang penjajah untuk melakukan aktivitas ekonomi sehari-hari, meningkatnya angka kemiskinan, dan rendahnya standar gaji para pekerja. Kedua, kondisi lingkungan sosial berupa buruknya kualitas tempat tinggal, tingginya jumlah tunawisma, meningkatnya migrasi masyarakat Palestina baik migrasi internal maupun eksternal, dan adanya diskriminasi terhadap kelompok LGBT. Ketiga, kondisi pendidikan berupa banyaknya pemuda Palestina yang tidak dapat menyelesaikan pendidikan mereka akibat krisis ekonomi. Keempat, kondisi keamanan dan infrastrukur, yaitu meningkatnya angka kriminalitas dan terbatasnya akses transportasi publik bagi masyarakat. Yang terakhir, kondisi kesehatan berupa banyaknya masyarakat Palestina yang terjangkit penyakit dan tingginya kasus depresi yang berujung pada kematian.
This study aims to reveal the social conditions of Palestinian society after the Second Intifada in the novel Jar?mah f? R?mall?h by ‘Abb?d Ya?y?. The theory used in this research is the sociology of literature, while the analytical method applied is descriptive-analytical.
Based on this research, the novel Jar?mah f? R?mall?h portrays five social conditions of Palestinian society after the Second Intifada. First, the economic condition includes the use of the invader’s currency in daily economic activities, the rise in poverty levels, and the low wage standards of workers. Second, the social environment condition is shown through the poor quality of housing, the growing number of homeless individuals, the increase in both internal and external migration among Palestinians, and the discrimination against the LGBT community. Third, the educational condition is described by many Palestinian youth are unable to complete their education due to the ongoing economic crisis. Fourth, the security and infrastructure condition is described by the rise of criminality, and the limited access to public transportation. Lastly, the health condition includes the large number of Palestinians who are infected with skin disease and the high number of cases of depression which leads to death.
Kata Kunci : kondisi sosial masyarakat Palestina, Intifadah Kedua, Jarimah fi Ramallah, Abbad Yahya, sosiologi sastra