Laporkan Masalah

Perubahan penggunaan lahan dan rekomendasinya pada kebijakan pengembangan wilayah di kabupaten Klaten tahun 1995-2002

Armida Aprilia Putri, Drs. Su Ritohardoyo, M.A.; Drs. Agus Sutanto, M.Sc.

2005 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN WILAYAH

Penelitian ini dilaksanakan di wilayah selatan Kabupaten Klaten, yang meliputi 6 SWP (Sub Wilayah Pembangunan) dan 26 kecamatan. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui dan mengkaji luas, bentuk dan agihan perubahan penggunaan lahan di Kabupaten Klaten tahun 1995 s/d tahun 2002, (2) mengkaji faktor faktor yang berhubungan dengan perubahan penggunaan lahan di Kabupaten Klaten tahun 1995 s/d tahun 2002, (3) mengetahui penyimpangan penggunaan lahan serta agihan penyimpangan penggunaan lahan terhadap RTRW, dan (4) memberi rekomendasi hasil analisis faktor —faktor yang berhubungan dengan perubahan penggunaan lahan pada kebijaksanaan pengembangan wilayah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder. Penelitian ini menggunakan dua macam analisis yaitu analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan analisis statistik Korelasi Product Moment, yaitu untuk menentukan variabel yang paling berhubungan dengan luas perubahan penggunaan lahan. Variabel yang diuji antara lain adalah variabel luas wilayah, harga dasar tanah, faktor aksesibilitas (kemudahan akses terhadap pusat kota, yang terdiri atas kondisi jalan, ketersediaan angkutan, dan akses komunikasi), infrastruktur (jalan, listrik, dan telekomunikasi), ketersediaan sarana pelayanan (sarana pendidikan, kesehatan, dan perdagangan), jumlah dan pertumbuhan rumah tangga, serta jumlah industri besar dan sedang. Analisis kualitatif dipergunakan untuk mendukung analisis statistik I kuantitatif, yang berfungsi untuk menjelaskan fenomena dan permasalahan yang dikaji dalam penelitian. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan Peta Penggunaan Lahan Kabupaten Klaten Tahun 1995, Peta Penggunaan Lahan Kabupaten Klaten Tahun 2002, dan Peta Rencana Tata Ruang Wilayah kabupaten Klaten. Hasil analisis yang telah dilakukan diperoleh bahwa luas perubahan penggunaan lahan terbesar terjadi pada tahun 2002 luas dengan lahan yang berubah mncapai 65,941 Ha dan lebih dari 66 % luas lahan berubah adalah menjadi lahan untuk perumahan. Sedangkan luas peruntukan yang terkecil adalah untuk lahan perusahaan, yaitu selalu kurang dari 5 % dari lahan yang berubah. Lahan yang mengalami perubahan peruntukan paling banyak terjadi di sekitar pusat kota (ibukota kabupaten) dan daerah perbatasan dengan Propinsi DIY. Faktor yang paling berpengaruh terhadap besarnya luas perubahan penggunaan lahan diperoleh 2 nilai korelasi sempuma, yaitu — 1,000 dan + 1,000. Kedua nilai tersebut terdapat pada hubungan antara variabel aksesibilitas (ketersediaan sarana komunikasi dan rasio kondisi jalan) dengan luas perubahan penggunaan lahan. Penyimpangan penggunaan lahan terhadap RTRW yang terluas terjadi antara permukiman yang sudah direncanakan pemerintah untuk lahan sawah. Lahan permukiman yang seharusnya digunakan untuk lahan sawah ini terletak di seluruh kecamatan kecuali di Kecamatan Kemalang.

A research was done in southern area of Klaten district, consisting of 6 SWP (sub-area of development) and 26 sub districts. The purpose of research was to (1) understand and study wide, form, and distribution of changes in land use in Klaten district, from 1995 to 2002, (2) study factors correlating the changes in land use in Klaten district from 1995 to 2002, (3) examine deviation of land use and distribution of land use deviation from RTRW, and (4) give recommendation on last results of analysis on factors affecting the changes in policy of regional development. Method used in this research use the secondary data. This research used two types of analysis, quantitative and qualitative. The former was done by product-moment statistical method, namely, to determine variables having effects on changes in land use wide. The tested variables were variables of area wide, basic price of land, factors of accessibility (ease of access to central city, consisting of condition of road, availability to transporter, and access to communication), infrastructures (roads, electricity, and tele-communication), availability to service instruments (instruments of education, health and trade), amount and growth of households and total medium and big industries. The latter was used for supporting the statistical/quantitative analysis, functioning as explanation of phenomenon studied in this research. This analysis was done using map of land use in Klaten district in 1995, map of land use in Klaten district in 2002, and map of space regulation plan in Klaten district. The results of this analysis indicated that the wide of widest land use took place in 2002 with 65.9410 ha in wide and more than 66 % of wide land change is become the farm for the housing of. While the minimum wide is to company farm, that is always less than 5 % from land changing. Natural land change at most happened around downtown ( capital of regency ) and borderland with the Province DIY.The factor, which was of biggest effect on wide of land use, obtained 2 perfect correlations, namely, -1.000 and +1.000. Both values existed in the correlation between variables of accesibility (availability to communication and ratio of road condition) with wide of changes in land use. The deviation of widest land use against RTRW took place from residences, which was planned by the government for wet fields. The residence, which should be used for the wet fields, was located in all sub districts, except Kemalang sub district.

Kata Kunci : Pengembangan wilayah,Penggunaan Lahan,Klaten,Jawa Tengah

  1. S1-2005-129871-Armida_Aprilia_Putri-abstract.pdf  
  2. S1-2005-129871-Armida_Aprilia_Putri-bibliography.pdf  
  3. S1-2005-129871-Armida_Aprilia_Putri-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2005-129871-Armida_Aprilia_Putri-title.pdf