GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN DENTAL PADA ANAK USIA 5-8 TAHUN SAAT di KLINIK GIGI (Kajian di RSGM UGM Prof. Soedomo Yogyakarta)

Maharani Audhika Putri Zega, Dr. drg. Indra Bramanti., M.Sc., Sp. KGA (K) ; Dr. drg. Indah Titien S., SU., Sp. KGA (K)

2025 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER GIGI

Kecemasan dental adalah perasaan cemas atau takut terhadap perawatan gigi dan mulut. Pada anak-anak dapat mempengaruhi kelancaran proses perawatan gigi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gambaran tingkat kecemasan dental berdasarkan usia, jenis kelamin dan jenis perawatan pada anak usia 5-8 tahun yang berkunjung ke RSGM UGM Prof. Soedomo Yogyakarta.

Metode penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan desain potong lintang. Subyek penelitian, anak usia 5-8 tahun yang berkunjung ke RSGM UGM Prof. Soedomo Yogyakarta pada periode Oktober hingga Desember 2024. Sampel penelitian adalah 96 anak, yaitu 48 anak laki-laki dan 48 perempuan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan. Tingkat kecemasan anak diukur menggunakan alat ukur Dental Anxiety Scale (DAS), yang kemudian dianalisis berdasarkan perbedaan usia (5,6,7,8 tahun), jenis kelamin (laki-laki dan perempuan) dan jenis perawatan (pencabutan, diagnosis, PSA, pulpotomi, penumpatan, scalling). Hasil penelitian dianalisis menggunakan Kruskal-Wallis Test untuk melihat perbedaan tingkat kecemasan berdasarkan usia,  sedangkan berdasarkan jenis kelamin menggunakan Independent T-Test. Adapun berdasarkan jenis perawatan dianalisis menggunakan One-Way Anova dengan tingkat kepercayaan 95%.

Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan tingkat kecemasan berdasarkan usia (p-value 0.549) dan berdasarakn jenis kelamin (p-value 0.098), namun terdapat perbedaan signifikan berdasarkan jenis perawatan (p-value 0.0000000172). Kesimpulan penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan kecemasan dental pada anak usia 5-8 tahun berdasarkan usia dan jenis kelamin, namun berdasarkan jenis perawatan terdapat perbedaan tingkat kecemasan dental. Jenis perawatan gigi yang invasif memiliki tingkat kecemasan dental lebih tinggi dibandingkan dengan perawatan non-invasif.

Dental anxiety is a feeling of nervousness or fear related to dental and oral care. In children, it can affect the smoothness of the dental treatment process. This study aims to analyze the level of dental anxiety based on age, gender, and type of treatment in children aged 5–8 years who visited RSGM UGM Prof. Soedomo, Yogyakarta.

This research uses a descriptive-analytic method with a cross-sectional design. The subjects were children aged 5–8 years who visited RSGM UGM Prof. Soedomo from October to December 2024. The sample consisted of 96 children—48 boys and 48 girls—selected based on predetermined inclusion and exclusion criteria. The children’s level of anxiety was measured using the Dental Anxiety Scale (DAS), and then analyzed based on age differences (5, 6, 7, 8 years), gender (male and female), and type of treatment (extraction, diagnosis, preventive care, pulpotomy, filling, scaling). The data were analyzed using the Kruskal-Wallis Test to assess differences in anxiety levels by age, the Independent T-Test for gender differences, and One-Way ANOVA for treatment type, with a 95% confidence level.

The results showed no significant difference in anxiety levels based on age (p-value = 0.549) or gender (p-value = 0.098). However, there was a significant difference based on the type of treatment (p-value = 0.0000000172). The conclusion of this study is that there is no difference in dental anxiety among children aged 5–8 years based on age or gender. However, the type of treatment does influence the level of dental anxiety. Invasive dental treatments are associated with higher levels of anxiety compared to non-invasive treatments.

Kata Kunci : Kecemasan Dental Anak, Usia 5-8 tahun, Jenis Kelamin, Jenis perawatan gigi