Laporkan Masalah

Peran Kelompok Sadar Wisata dalam Pengembangan Pariwisata di Kampung Adat Prai Ijing, Desa Wisata Tebara, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur

Gabriela Vanessa Pantas, Runavia Mulyasari, S.Ant., M.A.

2025 | Skripsi | PARIWISATA

Kampung Adat Prai Ijing merupakan salah satu destinasi wisata budaya yang terkenal di Kabupaten Sumba Barat. Dengan labelnya sebagai kampung adat, penting bagi masyarakat untuk berperan dalam pengembangan pariwisata, salah satunya melalui pokdarwis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran pokdarwis dalam pengembangan pariwisata di Kampung Adat Prai Ijing serta kendala yang mereka hadapi untuk berperan di dalamnya. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pelaksanaan observasi, studi pustaka, serta wawancara mendalam dengan anggota pokdarwis, Bapak Desa, dan pelaku aktif kelompok tenun dan kuliner. Dengan menggunakan teori peran praktik kerja masyarakat milik Ife dan Tesoriero (2016), hasil penelitian menunjukkan bahwa Pokdarwis Kampung Adat Prai Ijing mengalami cukup banyak kekosongan peran dalam praktik representasi dan teknis. Sebaliknya, peran pokdarwis paling banyak muncul sebagai fasilitator dan berada di posisi sedang untuk peran mendidik. Kendala yang dihadapi oleh Pokdarwis Kampung Adat Prai Ijing untuk berperan dalam pengembangan pariwisata secara garis besar disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal berpusat pada kualitas SDM yang rendah, ketergantungan berlebih, perspektif kekeluargaan, serta perbedaan persepsi antar anggota pokdarwis. Sementara faktor eksternal disebabkan oleh keterlibatan berlebih dari pimpinan desa, persaingan ketat dengan SDM eksternal, dan perhatian yang minim dari pemerintah daerah.

Prai Ijing Traditional Village is one of the most popular cultural tourism destination in West Sumba Regency. As a traditional village, it is important for the local community to play a role in tourism development through tourism awareness group (pokdarwis).This research aims to examine the role of tourism awareness group in the tourism development of Prai Ijing Traditional Village and the constraints they face in fulfilling that role. This research was conducted using a descriptive qualitative method through observations, literature studies, and in-depth interviews with members of the tourism awareness group, the village head, and active members of the weaving and culinary groups. By using the theory of the role of community work practices by Ife & Tesoriero (2016), the research findings indicate that the tourism awareness group of Prai Ijing Traditional Village experiences significant role gaps in representation and technical practices. On the other hand, the role of tourism awareness group of this village is most prominent as facilitator and moderately present in an educational capacity. The constraint faced by Pokdarwis Kampung Adat Prai Ijing in contributing to tourism development are generally caused by internal and external factors. Internal factors are generally caused by low human resource quality, excessive dependency among members, a familial perspective, and differences in perception among the members. Meanwhile, the external factors include excessive involvement from the village head, competition with external human resources, and minimal attention from the local government.

Kata Kunci : Peran, pokdarwis, Kampung Adat Prai Ijing, pariwisata, kendala

  1. S1-2025-479968-abstract.pdf  
  2. S1-2025-479968-bibliography.pdf  
  3. S1-2025-479968-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2025-479968-title.pdf