Perbandingan Kemungkinan Penyakit Ginjal Kronis Antara Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Universitas Gadjah Mada Berdasarkan Nilai Screening For Occult Renal Disease (SCORED)
Marito Surya Nagara, dr. Siswanto, Sp. P(K).Onk; dr. Dyah Samti Mayasari, Ph.D. Sp.JP.
2025 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER
Latar Belakang: Penyakit Ginjal Kronis (PGK) merupakan masalah kesehatan dengan prevalensi yang terus meningkat, sementara kesadaran masyarakat terhadap faktor risikonya masih rendah. Screening for Occult Renal Disease (SCORED) dapat digunakan sebagai metode skrining dini yang sederhana dan efektif untuk mengidentifikasi risiko PGK. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa tenaga kependidikan memiliki risiko kesehatan lebih tinggi dibandingkan tenaga pendidik, seperti hipertensi dan tingkat aktivitas fisik yang lebih rendah, yang berkontribusi pada kejadian PGK. Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai institusi pendidikan terkemuka perlu memperhatikan kesehatan karyawannya untuk menjaga produktivitas dan efektivitas kerja. Namun, hingga saat ini belum ada penelitian yang membahas skrining awal PGK pada tenaga pendidik dan kependidikan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membandingkan nilai SCORED antara tenaga pendidik dan kependidikan di UGM guna menyediakan informasi awal yang dapat menjadi dasar bagi pengembangan program kesehatan lingkungan universitas.
Tujuan: Mengetahui hubungan dan rasio prevalensi perbedaan jenis pekerjaan (tenaga pendidik dan kependidikan) dengan hasil SCORED di Universitas Gadjah Mada.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode studi analitik potong lintang. Data berasal dari rekam medis karyawan UGM yang melakukan general medical check up pada tahun 2022. Kriteria inklusi meliputi usia 30-50 tahun, sedangkan kriteria eksklusi meliputi merokok, obesitas, kehamilan, riwayat PGK, dan subjek memiliki data rekam medis tidak lengkap. Analisa statistik menggunakan uji chi square dan Fisher exact test dengan hasil statistik bernilai bermakna jika p < 0>
Hasil: Penelitian ini melibatkan 978 subjek dengan jumlah populasi yang berkemungkinan menderita penyakit ginjal kronis (nilai SCORED ?4) dan berkemungkinan tidak menderita penyakit ginjal kronis (nilai SCORED ? 3) masing-masing 20 orang dan 958 orang. Ditemukan bahwa proporsi populasi tenaga kependidikan yang berkemungkinan menderita penyakit ginjal kronis lebih tinggi dibandingkan tenaga pendidik (90% vs. 10%; p = 0,018). Rasio prevalensi antara perbedaan jenis pekerjaan dengan kemungkinan subjek menderita penyakit ginjal kronis adalah sebesar 4,84.
Kesimpulan: Tenaga kependidikan memiliki prevalensi 4,48 kali lebih tinggi berkemungkinan menderita PGK menurut hasil SCORED dibandingkan tenaga pendidik (p = 0,018).
Background: Chronic Kidney Disease (CKD) is a growing health issue with increasing prevalence, while public awareness of its risk factors remains low. Screening for Occult Renal Disease (SCORED) can serve as a simple and effective early screening method to identify CKD risk. Previous studies have shown that educational staff have higher health risks than teaching staff, such as a higher prevalence of hypertension and lower physical activity levels, which contribute to CKD occurrence. As a leading educational institution, Universitas Gadjah Mada (UGM) must prioritize the health of its employees to maintain productivity and efficiency. However, there is still no research on early CKD screening among teaching and educational staff. Therefore, this study aims to compare SCORED values between teaching and educational staff at UGM to provide preliminary information that may serve as a basis for developing university environmental health programs.
Objective: To determine the relationship and prevalence ratio of occupational differences (teaching vs. educational staff) with SCORED results at Universitas Gadjah Mada.
Methods: This study employed an analytical cross-sectional design. Data were obtained from the medical records of UGM employees who underwent general medical check-ups in 2022. Inclusion criteria included individuals aged 30-50 years, while exclusion criteria consisted of smoking, obesity, pregnancy, a history of CKD, and incomplete medical records. Statistical analysis was conducted using the chi-square test and Fisher’s exact test, with statistical significance set at p < 0>
Results: The study involved 978 subjects, with 20 individuals classified as at risk for CKD (SCORED ?4) and 958 classified as not at risk (SCORED ?3). The proportion of educational staff at risk for CKD was higher than that of teaching staff (90% vs. 10%; p = 0.018). The prevalence ratio for the difference in occupation and the likelihood of CKD was 4.84.
Conclusion: Educational staff have a 4.48 times higher prevalence of being likely to suffer from CKD according to SCORED results compared to teaching staff (p = 0,018).
Kata Kunci : Penyakit ginjal kronis, skrining, SCORED, prevalensi