Laporkan Masalah

Bahasa Jawa di wilayah Kabupaten Brebes :: Kajian geografik dialek

NUR, Abdul Jawat, Dr. Inyo Yos Fernandez

2004 | Tesis | S2 Linguistik

Penelitian bahasa Jawa di Wilayah Kabupaten Brebes (bJB) ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan perbedaan unsur-unsur linguistik yang mencakup bidang fonologi, morfologi, dan leksikon serta bagaimana pemetaannya, (2) mendeskripsikan ciri-ciri khusus bJB dalam perbandingannya dengan bJS, (3) menerangkan situasi perbedaan bJB sesuai dengan pemetaannya, dan (4) mendeskripsikan perbedaan-perbedaan tersebut dalam bJB secara diakronis sesuai dengan peta geografi dialeknya. Untuk memperlancar jalannya penelitian, dalam penelitian ini digunakan tiga tahapan metode yang strategis, yaitu metode penyediaan data, metode analisis data, dan metode pemaparan hasil analisis data. Di samping itu, metode dialektrometri dimanfaatkan untuk mengetahui perbedaan bahasa, dialek, atau subdialek yang ada dalam bJB. Fonem-fonem vokal bJB secara keseluruhan dapat dibedakan menjadi dua kelompok titik pengamatan, yaitu kelompok titik pengamatan yang I (titik pengamatan 2, 5, 6, 8, 9) yang mengenal /I/ dan kelompok titik pengamatan II (titik pengamatan 1, 3, 4, 7, 10, 11, 12, 13) yang tidak mengenal fonem tersebut. Khazanah fonem vokal kelompok titik pengamatan yang pertama adalah /a, i, u, e, ê, E, o, O, I/ sedangkan kelompok titik pengamatan yang kedua mempunyai delapan buah fonem vokal, yaitu /a, i, u, e, ê, E, o, O/. Di samping itu, variasi fonetis bJB menunjukkan adanya korespondensi [h] » [Æ] /#-. Dalam bidang morfologi bJB ditemukan korespondensi {d-} » {di-}. {d-} digunakan pada titik pengamatan 1 sedangkan {di-} digunakan pada titik pengamatan yang lain, misalnya: dambung [dambuh] » diambung [diambuh] ‘dicium’, docek [docEk] » diocek [diocEk] ‘dikelupas’, dobong [dObOh] » diobong [diObOh] ‘dibakar’, dll. Leksikon bJB masih banyak menyimpan bentuk-bentuk yang bertahan (relik). Bentuk-bentuk tersebut ditemukan di semua titik pengamatan. Titik pengamatan yang masih banyak menyimpan bentuk-bentuk relik adalah titik pengamatan 3, yaitu Desa Pakijangan dan titik pengamatan yang paling sedikit menyimpan bentuk-bentuk tersebut adalah titik pengamatan 6 (Desa Baros). Di samping itu, leksikon bJB banyak dipengaruhi oleh bS, bJDC, dan bJDB. Berdasarkan hasil perhitungan dialektrometri diketahui bahwa perbedaan bahasa, dialek, dan subdialek ditemukan dalam bJB.

The study on this Javanese in Brebes Regency (bJB) is aimed at describing the variations of linguistics elements including phonology, morphology, and lexicon as well as its mapping, describing the features of bJB in comparation with standard dialect (bJS), explaining bJB’s situation of variations according to the mapping, and describing those variations in bJB diachronically according to each geographical map of dialect. In order to support this research appropriately, three methods are used here. They are method of providing data, method of analyzing data, and method of explaining the results of data analysis. Moreover, dialectrometri method is also used to identify the language, dialect, or subdialect variations within bJB. In general, the bJB’s vowel phonemes can be classified into two groups. The first group, the area of observation (2, 5, 6, 8, 9), has 9 vowels, those are /a, i, u, e, o, ê, E, O, I/ while the other group, the area of observation (1, 3, 4, 7, 10, 11, 12, 13), has only 8 vowels, namely /a, i, u, e, o, ê, E, O/. The number of consonants are 21, here are /b, c, d, d, g, h, j, k, ?, l, m, n, p, r, t, t, w, y, , h/. Correspondence is found in bJB’s morphology, that is {d-} » {di-}. {d-} is used in the area of observation (1), in Palimbangan village, and {di-} is used in the other area. For example, dambung [dambuh] » diambung [diambuh] ‘to be kissed, dobong [dObOh] » diobong [diObOh] ‘to be burned’, docek [docEk] » diocek [diocEk] ‘to be peeled’ etc. Meanwhile, in the lexical variations bJB keeps a great deal forms of inheritance words (bJK). The forms are found in thirteen area of observations. The area of observation (3) is a place where the forms found most, while the area of observation (6) is the least one. Therefore, bJB represents conservative area. Meanwhile bJB’s is lexicon also influenced by bS, bJDC, and bJB. Based on dialectrometri method thus language, dialect, and subdialect variances are found in bJB, while speech variant is not

Kata Kunci : Linguistik,Bahasa Jawa,Dialek Brebes,Fonologi, Morfologi dan Leksikon,


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.