Otomasi kartografi dalam pembuatan model peta wisata kota Yogyakarta
Aziz Kurniawan, Drs. Noorhadi Rahardjo, M.Sc.,P.M.; Drs. Sudaryatno, M.Si.
2004 | Skripsi | S1 KARTOGRAFI DAN PENGINDERAAN JAUHDaerah Istimewa Yogyakarta sebagai salah satu daerah tujuan wisata unggulan di Indonesia memiliki banyak lokasi wisata yang tersebar di 5 kabupaten dan kota. Kota Yogyakarta yang menjadi pusat pemerintahan sekaligus wisata DIY menawarkan berbagai daya tarik wisata seperti seni, budaya dan pendidikan. Obyek wisata yang menarik dan ditunjang oleh sarana dan prasarana yang memadai tidak serta merta membuat wisatawan datang ke Kota Yogyakarta Sebagai penunjang dibutuhkan media yang tepat dan efektif berupa peta untuk mengumpulkan dan mendata informasi pariwisata. Media informasi ini akan memberikan informasi awal bagi calon wisatawati sehingga menimbulkan motivasi untuk melakukan perjalanan wisata. Guna memberikan informasi yang memadai tentang pariwisata Kota Yogyakarta, maka penulis menyusun suatu basis data kartografi dalam bentuk soft copy beserta enam model peta wisata dalam bentuk hard copy yang dapat dikembangkan di Kota Yogyakarta. Keenam model peta tersebut kemudian di evaluasi menggunakan 12 parameter yang sesuai dengan kaidah-kaidah kartografi. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pembentukan peta wisata, yaitu : 1). Disain peta dasar, menunjukkan karakter daerah penelitian, 2). Main model peta, menyusun 6 model yang berbeda. Disain model peta terdiri atas : 1). Disain isi, menunjang penyebaran informasi pariwisata yang meliputi topografi. obyek wisata, sarana dan prasarania, serta informasi lain, 2). Disain simbol mendapatkan bentuk terbaik dan simbol peta yang akan dibuat scsuai dengan kaidah kartografi, 3). Disain basis tata letak, memudahkan pengguna dalam membaca peta, 4). Disain basis data, memudahkan editing data tabular, 5). Evaluasi peta, membandingkan antara peta¬peta yang telah ada dengan model-model peta hasil penelitian dan membandingkan antar keenani model peta. Evaluasi pertama ini menghasilkan satu peta rekomendasi. Guna mengetahui model peta yang paling disukai oleh wisatawan, dilakukan wawancara langsung terbadap 45 orang responden di 3 lokasi obyek wisata utama di Kota Yogyakarta, yaitu Kraton Yogyakarta, Pura wisata dan Kebun binatang Gembiraloka. Jumlah responden ditentukan dengan metode quota sampling dan rcsponden dipilih secara acak. Penelitian ini menghasilkan satu bentuk basis data kartografi yang dapat digunakan sebagai basis data spacial yang upto date dan enam model peta wisata Kota Yogyakarta. Evaluasi pertama menghasilkan peta Model 1 sebagai peta rekomendasi. Evaluasi kedua yang dilakukan dengan cara wawancara juga memperlihatkan peta Model 1 sebagai peta yang paling banyak dipilih. Model 1 mampu menampilkan data secara lengkap namun tetap menarik untuk dilihat. Model I dilengkapi dengan foto-foto dan narasi di sekeliling peta, serta menggunakan simbol piktorial untuk mewakili semua informasi yang disampaikan. Penggunaan basis data kartografi yang digabungkan dengan peta kertas yang telah dibuat akan memberikan manfaat yang lebih banyak terhadap kepariwisataan Kota Yogyakarta.
Daerah Istimewa Yogyakarta as one of main Tourism Destination in Indonesia has many tourism objects that spread out in 5 district and city Yogyakarta city as a central government and tourism activities offers many attraction such as art, culture and education. Impressive tourism objects and supported by adequate facilities are not automatically attract people to come. Effective and appropriate communication means, such as mops, are needed to collect and distribute tourism information. This mewl of communication gives early information for people to create motivation to come. To provide sufficient information about Yogyakarta city, writer makes a cartographic data base and 6 models of tourism map that could he use in Yogyakarta city 6 models of tourism map are evaluated using 12 parameters that meet cartographic principles, Steps on making tourism maps: I). Hose map design, to show the character of research area, 2). Map model design, to crease 6 different models. Design of map models: I). Design of contain, distribute information such as topographic, tourism objects, _Acidities. etc. 2). Design of symbol, design the best symbol for the map that meets cartographic principles, 3). Design of position, make the map easier to use 4), Design of database, easier to update tabular data. 5), Map evaluation, compare existing tourism map to the map models and between 6 models. first evaluation result is a recommended map. To find out the bevy map for tourist, interviews are done to 45 respondents located in 3 main tourism objects in Yogyakarta city that are Kraton Yogyakarta, Pura Wisata and Gembiraloka Zoo. Numbers of respondents are decided by quota sampling method and respondents are chosen random, This research comes out with a cartographic database that can use as an rip to date spatial database anal 6 tourism maps of Yogyakarta city The first evaluation show model 1 as recommended map_ The second evaluation, which is done by interviews, also show map model I as most chosen model. Model I provides complete data but still interesting to see. Model I has photos and narrations surrounding the map and using pictorial symbol for all information. Using the database and paper map give more advantages for tourism of Yogyakarta city
Kata Kunci : Otomasi kartografi,Peta Wisata,Kota Yogyakarta,DIY