Coronary Heart Disease Risk Factor Screening in Population Using ASCVD Risk Score
Rahma Azzalia Rahman, dr. Harik Firman, T., Ph.D, Sp.PD; dr. Imam Manggalya A., Sp.PD, Ph.D; dr. Vita Yanti Anggraeni, Sp.PD, M.Sc., Sp.JP, Ph.D
2025 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER
Latar Belakang: Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyebab utama kematian di Indonesia. Salah satu target Sustainable Development Goals (SDGs) ketiga adalah menurunkan prevalensi penyakit tidak menular, termasuk PJK. Penilaian risiko dini menjadi langkah krusial untuk pencegahan dan intervensi. Skoring Atherosclerotic Cardiovascular Disease (ASCVD) digunakan untuk memprediksi risiko PJK dalam sepuluh tahun ke depan. Penelitian ini melakukan skrining faktor risiko PJK di Posbindu, berdasarkan usia, kadar kolesterol, dan kadar glukosa darah. Klasifikasi mencakup individu berusia 40-75 tahun, individu dengan diabetes melitus, individu di atas 75 tahun, serta individu dengan kolesterol >240 mg/dL. Hasil skrining menentukan intervensi selanjutnya, termasuk pemberian statin intensitas sedang atau tinggi sebagai langkah pencegahan. Tujuan: Menentukan stratifikasi risiko PJK melalui skrining mengunakan skoring ASCVD pada populasi Sumberadi. Metode: Studi deskriptif dilakukan pada individu berusia 40-75 tahun di Sumberadi untuk menilai faktor risiko PJK menggunakan skoring ASCVD. Pengukuran tekanan darah, kadar gula darah, dan kadar kolesterol dilakukan oleh kader Posbindu dengan supervisi tim peneliti. Data dianalisis univariat dan disajikan dalam tabel deskriptif. Hasil: Dari 655 responden, 42,6% memiliki hipertensi, 32,3% memiliki kadar kolesterol dengan risiko sedang, dan 7,4% memiliki kadar gula darah tinggi. Sebanyak 23% responden masuk dalam kategori risiko sedang untuk PJK berdasarkan stratifikasi risiko ASCVD. Meskipun tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara faktor risiko PJK dan kadar kolesterol, ditemukan hubungan yang signifikan antara BMI dan kadar glukosa darah dengan diabetes melitus (DM), yang menegaskan pentingnya deteksi dini dan modifikasi gaya hidup. Kesimpulan: Studi ini menekankan pentingnya deteksi dini faktor risiko dalam pencegahan PJK. Skrining berbasis komunitas dan edukasi mengenai hipertensi, manajemen kolesterol, dan pengendalian kadar gula darah perlu ditingkatkan. Inisiatif kesehatan masyarakat harus berfokus pada peningkatan kesadaran, intervensi gaya hidup, dan manajemen faktor risiko di tingkat pelayanan kesehatan primer.
Background: Coronary heart disease (CHD) remains a leading cause of mortality in Indonesia. Early risk assessment is crucial for prevention and intervention. The Atherosclerotic Cardiovascular Disease (ASCVD) risk score is a practical tool for predicting CHD risk within ten years. This study aimed to screen CHD risk factors in a community setting using the ASCVD score in the population of Sumberadi. Methods: A descriptive study was conducted in a population of Sumberadi, screening individuals aged 40-75 years for CHD risk factors using the ASCVD scoring system. Measurements included blood pressure, blood sugar, and cholesterol levels. Standardized instruments were used and data collection was conducted by Posbindu cadres with the supervision of the research team. Data were analyzed univariately and presented in descriptive tables. Results: Among 655 respondents, 42.6% had hypertension, 32.2% had intermediate-risk cholesterol levels, and 7.4% had high blood sugar. A significant portion (23%) are categorized into the moderate risk category for CHD based on ASCVD risk stratification. While no significant association was found between CHD risk factors and cholesterol levels, BMI and blood glucose levels showed a significant relationship between diabetes melitus (DM), reinforcing the importance of early detection and lifestyle modification. Conclusion: This study emphasizes the importance of early risk factor detection for CHD prevention. Community-based screening and education on hypertension, cholesterol, and glucose management should be enhanced. Public health initiatives should focus on improving awareness, lifestyle interventions, and risk factor management at the primary healthcare level.
Kata Kunci : CHD; Coronary Heart Disease; ASCVD; screening; population