Pengaruh Ekstrak Kayu Caesalpinia sappan L. Terhadap Kapasitas Deposisi Kolagen Biakan Fibroblas yang Dipajan Sinar Biru (Blue Light)
Farisa Anggreana, Prof. Dr. dr. Yohanes Widodo Wirohadidjojo, Sp.D.V.E, Subsp.O.B.K; dr. Arief Budiyanto, Ph.D., Sp.D.V.E, Subsp.O.B.K
2025 | Tesis | S2 Kedokteran Klinik
Latar Belakang:
Sinar biru (400-500 nm) dari
sinar matahari dan perangkat elektronik dapat menginduksi pembentukan spesies
oksigen reaktif (SOR) yang memicu photoaging melalui degradasi dan
penurunan sintesis kolagen. Caesalpinia
sappan L. (C. sappan L.) atau secang mengandung flavonoid, homoisoflavonoid,
dan brazilin yang bersifat protektif terhadap SOR dan dapat menghambat ekspresi
matriks metalloproteinase (MMP).
Tujuan: Mengetahui pengaruh ekstrak kayu C. sappan L. dalam menghambat
penurunan kapasitas deposisi kolagen biakan fibroblas yang dipajan sinar
biru.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental in vitro yang menggunakan sampel
fibroblas dermis manusia yang
dikultur dalam medium DMEM (Dubelcco’s
Modified Eagle Medium)
pasase 3 dan diberi ekstrak
kayu C. sappan L. dengan konsentrasi 7,8 µg/ml, 15,6 µg/ml,
31,3 µg/ml, dan 62,5 µg/ml, kemudian dipajan sinar biru (28 J/cm2)
selama 84 menit. Kapasitas deposisi kolagen diukur dengan uji Sirius red
setelah 72 jam penyinaran. Hasil pengukuran kelompok perlakuan dibandingkan
dengan biakan fibroblas tanpa ekstrak kayu C. sappan L. yang dipajan
sinar biru dan tanpa sinar biru.
Hasil: Sinar biru
menurunkan kapasitas deposisi kolagen biakan fibroblas (p=0,015). Pemberian
ekstrak kayu C. sappan L. konsentrasi 7,8 µg/ml
pada fibroblas yang dipajan sinar biru dapat meningkatkan kapasitas deposisi
kolagen (p=0,026), sedangkan konsentrasi 15,6 µg/ml, 31,3 µg/ml, dan
62,5 µg/ml tidak dapat menghambat penurunan kapasitas deposisi kolagen
fibroblas akibat pajanan sinar biru (p=0,949; p=0,503; p=0,113). Pada kondisi
tanpa sinar biru, ekstrak kayu C. sappan L. 62,5 µg/ml dapat menurunkan
kapasitas deposisi kolagen (p=0,001), sedangkan konsentrasi 7,8 µg/ml
meningkatkan kapasitas deposisi kolagen (p=0,014).
Pembahasan: Sinar biru menurunkan kapasitas deposisi
kolagen fibroblas melalui peningkatan SOR yang mengaktivasi enzim MMP dan
menyebabkan degradasi kolagen. Ekstrak kayu C. sappan L.
yang mengandung flavonoid dan fenol memiliki kemampuan menekan SOR dan enzim
MMP. Pada literatur dilaporkan bahwa konsentrasi ekstrak kayu C. sappan L.
lebih dari 31,3 µg/ml dapat menurunkan viabilitas fibroblas. Pada penelitian
ini didapatkan bahwa konsentrasi ekstrak kayu C. sappan L.7,8 µg/ml
meningkatkan kapasitas deposisi kolagen secara bermakna pada fibroblas yang
dipajan sinar biru, sedangkan konsentrasi 15,6 µg/ml, 31,3 µg/ml, dan 62,5 µg/ml
tidak dapat menghambat penurunan kapasitas deposisi kolagen akibat pajanan
sinar biru.
Kesimpulan: Ekstrak kayu C. sappan L. dapat menghambat penurunan kapasitas deposisi kolagen fibroblas akibat pajanan sinar biru dengan efek yang bergantung pada konsentrasi.
Background:
Blue light (400-500 nm) from sunlight and electronic devices can induce
reactive oxygen species (ROS) formation, triggering photoaging through collagen
degradation and decreased synthesis. Caesalpinia sappan L. (C.
sappan L.) contains
flavonoids, homoisoflavonoids, and brazilin that exhibit protective effects
against ROS and can inhibit matrix metalloproteinase (MMP) expression.
Objective:
To investigate the effect of C.
sappan L. wood extract in
reducing the decrease of collagen deposition capacity in blue light-exposed
fibroblast cultures.
Methods:
This in vitro experimental study utilized human dermal fibroblasts cultured in
DMEM (Dubelcco's Modified Eagle Medium) passage 3 and treated with C. sappan L. wood extract at concentrations of 7.8 µg/ml, 15.6
µg/ml, 31.3 µg/ml, and 62.5 µg/ml, followed by blue light exposure (28 J/cm2)
for 84 minutes. Collagen deposition capacity was measured using Sirius red
assay after 72 hours of irradiation. Treatment group measurements were compared
with fibroblast cultures without C.
sappan L. wood extract, both
with and without blue light exposure.
Results:
Blue light decreased the collagen deposition capacity of fibroblast cultures
(p=0.015). Administration of C.
sappan L. wood extract at
7.8 µg/ml concentration to blue light-exposed fibroblasts increased collagen
deposition capacity (p=0.026), while concentrations 15,6 µg/ml, 31,3 µg/ml, and
62,5 µg/ml failed to reduce the decrease in fibroblast collagen deposition capacity
due to blue light exposure (p=0,949; p=0,503; p=0,113). Without blue exposure, C. sappan L. wood extract at 62.5 µg/ml concentration decreased
the collagen deposition capacity of fibroblasts (p=0.001), while 7.8 µg/ml
increased it (p=0.014).
Discussion:
Blue light decreases fibroblast collagen deposition capacity through increased
ROS that activates MMP enzymes, leading to collagen degradation. C. sappan L. wood extract containing flavonoids and phenols has
the ability to suppress ROS and MMP enzymes. Literature reports that C. sappan L. wood extract concentrations above 31.3 µg/ml can
decrease fibroblast viability. This study found that C. sappan L. wood extract at 7.8 µg/ml concentration
significantly increased collagen deposition capacity in blue light-exposed
fibroblasts, while at 15.6 µg/ml, 31.3 µg/ml, and 62.5 µg/ml concentration can
not prevent the decreased of collagen deposition capacity due to blue light
exposure.
Conclusion: C. sappan L. wood extract can reduce the decrease in fibroblast collagen deposition capacity due to blue light exposure with concentration-dependent effects.
Kata Kunci : Caesalpinia sappan L., secang, kolagen, sinar biru, sappan wood, collagen, blue light