Pengaruh Konsumsi Susu Formula yang Disuplementasi Gabungan Strain Bifidobacteria (B. longum BB536, B. breve M-16V, dan B. longum subsp. infantis M-63) terhadap Risiko Atopik Anak Sehat Usia 1?3 Tahun
Yogi Gradianto Brahmandoko, dr. Dian Kesumapramudya Nurputra, M.Sc, Ph.D, Sp.A, Subsp.Neuro(K); Nurwestu Rusetiyanti, M.Kes., Sp.D.V.E, Subsp.Ven.; dr. Cahya Dewi Satria, M.Kes., Sp.A(K)
2025 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER
Latar Belakang: Anak usia 1–3 tahun memiliki
sistem imun yang belum matang, sehingga rentan terhadap penyakit alergi.
Ketidakseimbangan mikrobiota usus menjadi salah satu faktor yang berkontribusi.
Probiotik dapat mempengaruhi komposisi mikrobiota usus dan memodulasi respons
imun dengan meningkatkan produksi asam lemak rantai pendek serta menghambat
peradangan alergi yang bergantung pada Th2, yang secara klinis bermanifestasi
sebagai rinitis alergi, asma bronkial, dan dermatitis atopik. Studi ini
menggunakan kombinasi tiga strain Bifidobacteria (B. longum
BB536, B. breve M-16V, dan B. longum subsp. infantis M-63)
dalam susu formula.
Tujuan: Mengevaluasi pengaruh
pemberian susu formula yang disuplementasi probiotik terhadap risiko penyakit
atopik pada anak sehat.
Metode: Penelitian ini merupakan uji
klinis acak tersamar ganda dengan desain paralel pada 102 anak usia 1–3 tahun.
Subjek secara acak dibagi menjadi dua kelompok: kelompok intervensi yang
menerima susu formula dengan kombinasi strain Bifidobacteria (B.
longum BB536, B. breve M-16V, dan B. longum subsp.
infantis M-63, masing-masing 5 × 10? CFU/saji) sebanyak 51 subjek, dan
kelompok plasebo yang menerima susu formula tanpa probiotik sebanyak 51 subjek.
Intervensi dilakukan selama 104 hari (14 hari periode awal, 90 hari periode
intervensi).
Hasil: Sebanyak 88 subjek
(masing-masing 44 subjek per kelompok) menyelesaikan penelitian. Tren positif
diamati pada kelompok probiotik dengan penurunan kejadian dermatitis atopik,
rinitis alergi, dan asma bronkial. Sebaliknya, kelompok plasebo menunjukkan
peningkatan kejadian dermatitis atopik dan asma bronkial, sedangkan rinitis
alergi tetap tidak berubah. Namun, perbedaan antara kelompok tidak signifikan
secara statistik (p > 0.05).
Kesimpulan: Susu formula yang
disuplementasi Bifidobacteria menunjukkan tren klinis positif dalam
menurunkan kejadian dan keparahan penyakit atopik. Namun, tidak ditemukan
perbedaan yang signifikan secara statistik antar kelompok.
Background: Children aged 1–3 years have an immature immune system, making them
vulnerable to allergic diseases. An imbalance in the gut microbiota is a
contributing factor. Probiotics can positively influence gut microbiota
composition and modulate immune responses by promoting short-chain fatty acid
production and inhibiting Th2-dependent allergic inflammation, which manifests
as allergic rhinitis, bronchial asthma, and atopic dermatitis. This study used
a combination of triple Bifidobacteria strains (B. longum BB536, B.
breve M-16V, and B. longum subsp. infantis M-63) in formula
milk.
Objective: To evaluate the effect of probiotic-supplemented formula milk on the risk
of atopic diseases in healthy children.
Methods: A double-blind, randomized controlled trial with a parallel design was
conducted on 102 children aged 1–3 years. Subjects were randomly assigned to
receive formula milk with (n = 51) or without (n = 51) a combination of
Bifidobacteria strains (B. longum BB536, B. breve M-16V, and B.
longum subsp. infantis M-63, each at 5 × 10? CFU/serving). The
intervention lasted 104 days (14 days baseline, 90 days intervention).
Result: A total of 88 subjects were analyzed (44 in the probiotic group and 44 in
the placebo group). A positive trend was observed in the probiotic group, with
a decrease in the incidence of atopic dermatitis, allergic rhinitis, and bronchial
asthma. In contrast, the placebo group showed an increase in the incidence of
atopic dermatitis and bronchial asthma, while the incidence of allergic
rhinitis remained unchanged. However, these differences were not statistically
significant (p > 0.05).
Conclusion: Probiotic-supplemented formula milk showed a positive clinical trend in
reducing the incidence and severity of atopic diseases. However, no
statistically significant difference was observed between groups.
Kata Kunci : Bifidobacteria, Atopik, Dermatitis Atopik, Rinitis Alergi, Asma Bronkial