Tingkat Resistensi Isolat Klinik Bakteri Gram Negatif Batang Terhadap Antibiotik Sefalosporin Generasi Ketiga
Salman Hafiz Ar-Ramli Lubis, Prof. Dr. dr. Osman Sianipar, DMM., M.Sc., Sp.PK(K); dr. Arum Tri Wahyuningsih, Ph.D., Sp.PK; Dr. dr. Teguh Triyono, M.Kes., Sp.PK(K)
2025 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER
Latar Belakang: Seiring berjalannya waktu, resistensi antibiotik kian menjadi
masalah besar terhadap kesehatan masyarakat, terutama kelompok bakteri Gram
negatif. Resistensi antibiotik dapat menyebabkan kegagalan terapi sehingga
pasien lebih lama dirawat di rumah sakit, peningkatan kebutuhan sumber daya
kesehatan, kerugian material, keterlambatan proses penyembuhan setelah infeksi,
hingga kematian.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat resistensi isolat klinik
bakteri Gram negatif batang terhadap antibiotik sefalosporin generasi ketiga di
Instalasi Laboratorium Terpadu RSUP Dr. Sardjito dan menentukan apakah
antibiotik ini masih dapat digunakan sebagai pilihan terapi infeksi bakteri Gram
negatif batang.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik
dengan pendekatan retrospektif. Penelitian dilakukan dengan mengambil data
sekunder hasil pemeriksaan kultur dan uji kepekaan antibiotik pada isolat klinik
bakteri Gram negatif batang dari sistem informasi laboratorium, Instalasi
Laboratorium Terpadu RSUP Dr. Sardjito. Kriteria inklusi penelitian ini adalah
isolat klinik bakteri Gram negatif batang yang ditemukan dalam kultur berbagai
jenis sampel dan tersedia hasil uji kepekaan antibiotik sefalosporin generasi
ketiga, sedangkan kriteria eksklusinya adalah data demografi pasien yang tidak
lengkap. Data yang diperoleh selanjutnya diolah menggunakan analisis statistik
deskriptif dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi yang dinyatakan dalam
persentase. Uji statistik yang digunakan adalah Z test.
Hasil Penelitian: Terdapat 520 isolat bakteri Gram negatif batang yang telah
terkumpul selama periode penelitian. Berdasarkan ruang perawatan pasien, isolat
bakteri Gram negatif batang lebih banyak ditemukan di bangsal non-intensif,
yakni sebanyak 260 spesimen (49,92%). Bakteri Gram negatif batang paling
sering diisolasi dari spesimen urin, yakni sebanyak 129 spesimen (24,80%).
Secara umum, bakteri Gram negatif batang (Escherichia coli, Klebsiella
pneumoniae, dan Proteus mirabilis) memiliki tingkat resistensi terhadap
seftazidim sebesar 37,11?n seftriakson sebesar 57,88%.
Simpulan: Tingkat resistensi isolat klinik bakteri Gram negatif batang terhadap
antibiotik sefalosporin generasi ketiga masih rendah.
Background: Over time, antibiotic resistance has increasingly become a
major public health issue, particularly among Gram-negative bacteria. Antibiotic
resistance can lead to treatment failures, resulting in longer hospital stays for
patients, increased demand for healthcare resources, material losses, delayed
recovery after infections, and even death.
Objective: This study aims to determine the resistance level of clinical isolates of
Gram-negative rod bacteria to third-generation cephalosporin antibiotics at the
Integrated Laboratory Unit of Dr. Sardjito General Hospital and to ascertain
whether these antibiotics can still be used as a treatment option for Gram-negative
rod bacterial infections.
Methods: This study is an observational analytical study with a retrospective
approach. The research was conducted by collecting secondary data from culture
results and antibiotic susceptibility tests of clinical isolates of Gram-negative rod
bacteria from the laboratory information system at the Integrated Laboratory Unit
of Dr. Sardjito General Hospital. The inclusion criteria for this study were clinical
isolates of Gram-negative rod bacteria found in cultures of various sample types
with available results of third-generation cephalosporin antibiotic susceptibility
tests, while the exclusion criteria were incomplete patient demographic data. The
obtained data were then processed using descriptive statistical analysis with
frequency distribution tables expressed in percentages. The statistical test used
was the Z test.
Results: A total of 520 Gram-negative rod bacterial isolates were collected during
the study period. Based on patient care units, Gram-negative rod bacterial isolates
were more frequently found in non-intensive wards, with 260 specimens
(49.92%). Gram-negative rod bacteria were most commonly isolated from urine
specimens, with 129 specimens (24.80%). Generally, Gram-negative rod bacteria
(Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, and Proteus mirabilis) showed a
resistance rate of 37.11% to ceftazidime and 57.88% to ceftriaxone.
Conclusion: The resistance level of clinical isolates of Gram-negative rod
bacteria to third-generation cephalosporin antibiotics is still relatively low.
Kata Kunci : resistensi antibiotik, bakteri Gram negatif batang, sefalosporin generasi ketiga, antibiotik, bakteri