Laporkan Masalah

Ekstrak Daun Sirih Hitam (piper betle L. var. nigra) Sebagai Antibakteri dan Antibiofilm Untuk Perawatan dan Penyembuhan Luka Diabetes Melitus

Tasya Hardina Adha, Prof. Dr. apt. Zullies Ikawati; Dr. Sylvia Utami Tunjung Pratiwi, M.Si.

2025 | Tesis | S2 Ilmu Farmasi

Luka diabetes melitus (DM) umumnya pada penderita DM tipe I sering kali disertai dengan infeksi oleh bakteri patogen diantaranya yaitu bakteri S. aureus dan P. aeruginosa. Kedua bakteri tersebut diketahui dapat membentuk sebuah lapisan yang disebut biofilm yang merupakan salah satu penyebab terjadinya kasus resistensi antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dan antibiofilm dari ekstrak daun sirih hitam (Piper betle L. var. nigra)  terhadap bakteri S. aureus dan P. aeruginosa, serta mengetahui aktivitas sediaan gel ekstrak daun sirih hitam dalam penyembuhan luka DM secara in vivo. Penelitian dilakukan menggunakan desain true experimental research dan preparasi sampel menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Uji antibakteri dan antibiofilm menggunakan metode mikrodilusi, lalu absorbansi dibaca menggunakan microplate reader pada panjang gelombang 600 nm dan 595 nm. Data dianalisis dengan SPSS dan diperoleh % inhibisi dan % inhibisi biofilm beserta nilai MIC50 dan MBIC50. Uji in vivo dilakukan pada tikus Wistar jantan yang diinduksi diabetes menggunakan streptosotosin dan diberikan sediaan gel ekstrak daun sirih hitam dengan variasi konsentrasi 30%, 40%, dan 50% b/v. Diameter penutupan luka diukur setiap hari dengan jangka sorong dan dihitung nilai % penutupan luka, serta dilakukan uji ANOVA menggunakan software SPSS. Ekstrak daun sirih hitam hingga konsentrasi 4 mg/mL menunjukkan aktivitas antibakteri yang lemah dengan % inhibisi < 50> 4 mg/mL untuk kedua bakteri uji, namun ekstrak memiliki aktivitas antibiofilm yang kuat dengan % inhibisi biofilm 88 ± 3 % (S. aureus) dan 70 ± 3% (P. Aeruginosa), serta nilai MBIC50 < 0>S. aureus) dan 0,491 mg/mL (P. Aeruginosa). Selain itu, gel ekstrak konsentrasi 50% b/v memberikan penyembuhan luka terbaik yaitu 4 hari lebih cepat dibandingkan kontrol negatif. Sehingga, ekstrak daun sirih hitam dapat digunakan sebagai kandidat untuk dikembangkan sebagai agen antibiofilm guna mengobati infeksi bakteri yang disertai dengan pembentukan biofilm.

Diabetes mellitus (DM) wounds are often accompanied with infections that caused by pathogenic bacteria such as S. aureus and P. Aeruginosa. Both bacteria are known to form a biofilm, which is one of the causes of antibiotic resistance. This study aims to determine the antibacterial and antibiofilm activities of black betel leaf extract against S. aureus and P. aeruginosa, as well as to determine the activity of black betel leaf gel extract in healing DM wound at in vivo tests. The study was conducted using a true experimental research design and sample preparation using the maceration method with 96% ethanol solvent. Antibacterial and antibiofilm tests used the microdilution method, then the absorbance was read using a microplate reader at wavelengths of 600 nm and 595 nm. The data were analyzed with SPSS and obtained % inhibition and % biofilm inhibition along with MIC50 and MBIC50 values. In vivo tests were conducted on male wistar rats that had been induced diabetes by streptozotocin and treated with black betle leaf gel extract with concentration variations 30%, 40%, and 50% w/v. The diameter of wound closure was measured daily and the % wound closure value was calculated, also ANOVA tests were performed using SPSS. The extract up to concentration 4 mg/mL showed low antibacterial activity with % inhibition < 50> 4 mg/mL for both bacteria, but the extract had vigorous antibiofilm activity with % biofilm inhibition of 88 ± 3% (S. aureus) and 70 ± 3% (P. Aeruginosa), and MBIC50 < 0>

Kata Kunci : Sirih Hitam, Antibakteri, Antibiofilm, Penyembuhan Luka

  1. S2-2025-526071-abstract.pdf  
  2. S2-2025-526071-bibliography.pdf  
  3. S2-2025-526071-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2025-526071-title.pdf