Laporkan Masalah

Hiperbilirubinemia pada bayi cukup bulan dan gangguan perkembangan pada umur 5 tahun

SULISTYOWATI, Heru, dr. Ekawati Lutfia Haksari, MPH.,Sp.A(K)

2004 | Tesis | PPDS I Ilmu Kesehatan Anak

Tujuan. Hiperbilirubinemia indirek pada bayi cukup bulan dapat menyebabkan neurotoksisitas yang berakibat memberikan gejala sisa berupa gangguan perkembangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui risiko terjadinya gangguan perkembangan pada umur 5 tahun pada bayi cukup bulan dengan hiperbilirubinemia Desain penelitian. Kohort retrospektif. Metode. Seratus tujuh puluh delapan bayi cukup bulan diikutsertakan dalam penelitian, terdiri atas 89 bayi dengan hiperbilirubinemia dan 89 bayi tanpa hiperbilirubinemia sebagai kontrol. Dilakukan skrining perkembangan dengan Denver II pada umur 5 tahun. Hasil. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna dalam gangguan perkembangan pada umur 5 tahun antara bayi cukup bulan dengan hiperbilirubinemia dan bayi cukup bulan tanpa hiperbilirubinemia (RR=3,0; IK 95%=0,32-28,29). Risiko terjadinya gangguan perkembangan pada bayi cukup bulan dengan kadar bilirubin total ≥ 20 mg/dL tidak berbeda bermakna dibandingkan bayi cukup bulan dengan kadar bilirubin total < 20 mg/dL (RR=2,92; IK 95%=0,28-29,96). Kadar bilirubin total dan bilirubin indirek anak dengan gangguan perkembangan tidak berbeda bermakna dengan anak tanpa gangguan perkembangan. Simpulan. Berdasar skrining perkembangan Denver II, risiko gangguan perkembangan pada umur 5 tahun pada bayi cukup bulan dengan hiperbilirubinemia sama dengan bayi cukup bulan tanpa hiperbilirubinemia

Objective. Indirect hyperbilirubinemia in term newborns may cause neurotoxicity which results in developmental delay. This study was conducted to determine the risk of developmental delay at 5 years of age on the term newborns with hyperbilirubinemia Design. Retrospective cohort study. Methods. One hundred and seventy eight term newborns were enrolled in this study: 89 infants with hyperbilirubinemia and 89 infants without hyperbilirubinemia as control group. Developmental screening by Denver II was performed on each subjects at 5 years of age. Results. There was no statistically significant difference in developmental delay at 5 years of age between the term newborns with hyperbilirubinemia and the term newborns without hyperbilirubinemia (RR=3,00; 95% CI: 0,32-28,29). The risk of developmental delay on term newborns with total bilirubin levels ≥ 20 mg/dL compared with infants with total bilirubin levels < 20 mg/dL also showed no statistically significant difference (RR=2,92; 95% CI=0,28-29,96). We also found no statistically significant difference of total bilirubin and indirect bilirubin levels between children with developmental delay and children without developmental delay. Conclusions. Term newborns with hyperbilirubinemia compared with term newborns without hyperbilirubinemia have the same risk to suffer from developmental delay at 5 years of age based on developmental screening by Denver II.

Kata Kunci : Hiperbilirubinemia,Bayi Cukup Bulan,Gangguan Perkembangan Umur 5 Tahun, hyperbilirubinemia, full term newborns, developmental delay, Denver Developmental Screening Test, Denver II


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.