Peran UNHCR Indonesia dalam Penanganan Kasus Bunuh Diri Pengungsi (2014-2024)

Meilisa Anggraeni, Dr. Ririn Tri Nurhayati, S.I.P., M.Si., M.A.

2025 | Tesis | S2 Ilmu Hubungan Internasional

Tesis ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor yang berkontribusi sebagai penyebab pada kasus bunuh diri pengungsi di Indonesia dan menganalisis peran UNHCR Indonesia dalam menanganinya tahun 2014-2024. Pengungsi adalah kelompok rentan yang umumnya terus menghadapi kesulitan dari tahap pra-migrasi hingga pasca-migrasi. Bunuh diri di kalangan pengungsi mengindikasikan adanya kesulitan hebat yang sudah tidak tertahankan. Tercatat beberapa kasus bunuh diri pengungsi di Indonesia yang berstatus sebagai negara transit bagi pengungsi, membuat UNHCR memiliki tanggung jawab utama atas isu ini. Menggunakan metode kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara dengan perwakilan dari 2 LSM dan 12 pengungsi, serta studi literatur. Penelitian ini menggunakan kerangka konseptual keamanan manusia dan peran organisasi internasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketidakamanan kesehatan dan ketidakamanan ekonomi merupakan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kejadian bunuh diri pengungsi. Kesehatan mental pengungsi memburuk karena dipengaruhi oleh trauma masa lalu, perpisahan keluarga, perasaan terasing dan tidak diterima, ketidakpastian masa depan, dan kurangnya kegiatan. Pengungsi juga tidak memiliki izin bekerja di Indonesia sehingga kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari. UNHCR berperan sebagai penyedia bantuan kesehatan dan bantuan ekonomi. Bantuan kesehatan mencakup akses layanan kesehatan fisik dan mental, program kesehatan mental, dan kampanye inklusi. Bantuan ekonomi mencakup bantuan uang tunai, program peningkatan kapasitas dan pemberdayaan ekonomi, serta advokasi hak bekerja. Namun, bantuan yang disediakan oleh UNHCR belum efektif dalam meniadakan kasus bunuh diri pengungsi di Indonesia karena memiliki tantangan utama berupa keterbatasan sumber daya. Penelitian ini menekankan pentingnya penanganan kasus bunuh diri pengungsi yang preventif dan sensitif terhadap kebutuhan spesifik pengungsi.

This thesis aims to identify the contributing factors to refugee suicide cases in Indonesia and analyze the role of UNHCR Indonesia in handling the cases in 2014-2024. Refugees are a vulnerable group who keep facing difficulties from the pre-migration to post-migration stages. Suicide among refugees indicates severe hardship that is no longer bearable. Several cases of refugee suicide have been recorded in Indonesia, which is a transit country for refugees, making UNHCR have primary responsibility for this issue. Using qualitative method, data were collected through interviews with 2 NGOs and 12 refugees, as well as literature study. This study uses the conceptual framework of human security and the role of international organization. The results of the study indicate that health insecurity and economic insecurity are factors that contribute to refugee suicide. Refugees' mental health deteriorates due to the influence of past trauma, family separation, feelings of alienation and unacceptance, uncertainty about the future, and lack of activities. Refugees also do not have work permits in Indonesia, making it difficult to meet basic daily needs. UNHCR acts as a provider of health and economic assistances. Health assistance includes access to physical and mental services, mental health programs, and inclusion campaigns. Economic assistance includes cash assistance, capacity building and economic empowerment programs, and advocacy for the right to work. However, the assistance provided by UNHCR has not been effective in eliminating refugee suicides in Indonesia. The main challenge is limited resources. This study emphasizes the importance of preventive measures and programs that are sensitive to the specific needs of refugees in handling refugee suicide cases.

Kata Kunci : UNHCR, pengungsi, bunuh diri, keamanan manusia