PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG MACRO-ALGAE MERAH (Gelidium sp.) SEBAGAI SUMBER FENOL TERHADAP AKTIVITAS ENZIM, KECERNAAN PAKAN, DAN TOTAL PRODUKSI GAS SECARA IN VITRO

Aura Amalia Gunawan, Ir. Muhlisin, S.Pt., M.Agri., Ph.D., IPP.

2025 | Skripsi | ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKAN

Penggunaan rumput laut merah (Gelidium sp.) sebagai aditif pakan berfungsi sebagai sumber fenol yang bersifat antimikroba, antioksidan, dan agen pereduksi gas metan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penambahan tepung rumput laut merah terhadap aktivitas enzim, dan total produksi gas. Pakan terdiri atas hijauan berupa rumput gajah dan konsentrat dengan perbandingan 60%:40% serta komposisi konsentrat yaitu pollard, bungkil kedelai, dan minyak biji bunga matahari. Konsentrasi tepung rumput laut merah yang digunakan adalah 0%, 2%, 4%, dan 6%. Penelitian ini menggunakan tiga kali ulangan (batch fermentasi) pada masing-masing perlakuan dan masing-masing ulangan dilakukan secara duplo. Metode yang digunakan adalah metode kecernaan rumen secara in vitro Tilley and Terry (1963) dengan inkubasi 48 jam untuk mengevaluasi kecernaan dalam rumen dan inkubasi 96 jam untuk mengevaluasi kecernaan secara total. Metode pengukuran gas total dan aktivitas enzim dilakukan dengan metode Menke and Steingass (1988) menggunakan syringe berskala. Beberapa variabel yang dilihat adalah kecernaan bahan kering (KcBK), kecernaan bahan organik (KcBO), kecernaan protein kasar (KcPK), kecernaan serat kasar (KcSK) di dalam rumen dan pasca rumen, produksi gas total, kinetika produksi gas, produksi gas metan, aktivitas enzim CMCase, dan aktivitas enzim protease. Data yang diperoleh kemudian dianalisis variansinya mengikuti Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah yang dilanjutkan dengan uji Duncan’s New Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung rumput laut merah Gelidum sp. mulai level 4% mampu menurunkan (P<0>Gelidium sp. tidak berpengaruh terhadap KcBK dan KcSK dalam rumen dan total, KcBO total, produksi gas total, aktivitas enzim protease, dan fraksi a. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan tepung rumput laut merah Gelidium sp. dengan level 4?pat digunakan sebagai sumber fenol untuk menurunkan produksi gas metan tanpa mengganggu proses fermentasi.

The use of red seaweed (Gelidium sp.) as a feed additive serves as a source of phenols that are antimicrobial, antioxidant, and methane gas reducing agents. The purpose of this study was to determine the effect of the addition of red seaweed flour on enzyme activity, and total gas production. The feed consisted of forage in the form of elephant grass and concentrate with a ratio of 60%: 40% and the composition of concentrate, namely pollard, soybean meal, and sunflower seed oil. The concentrations of red seaweed meal used were 0%, 2%, 4%, and 6%. This study used three replications (batch fermentation) on each treatment and each replication was done in duplo. The method used was the Tilley and Terry (1963) in vitro rumen digestibility method with 48 hours incubation to evaluate digestibility in the rumen and 96 hours incubation to evaluate total digestibility. Total gas and enzyme activity were measured using the method of Menke and Steingass (1988) using a scaled syringe. The variables were dry matter digestibility (DMD), organic matter digestibility (OMD), crude protein digestibility (CPD), crude fiber digestibility (CFD) in the rumen and post rumen, total gas production, gas production kinetics, methane gas production, CMCase enzyme activity, and protease enzyme activity. The data obtained were then analyzed using a one-way analysis of variance continued by Duncan's New Multiple Range Test (DMRT). The results showed that the addition of red seaweed meal Gelidum sp. starting at the level of 4% was able to reduce (P<0>Gelidium sp. had no effect on DMD and CFD in the rumen and total, total OMD, total gas production, protease enzyme activity, and fraction a. Based on the results of the study, it can be concluded that the addition of red seaweed meal Gelidium sp. with a level of 4?n be used as a source of phenol to reduce methane gas production without disrupting the fermentation process.

Kata Kunci : enzim, fermentasi in vitro, Gelidium sp., kecernaan, produksi gas