Laporkan Masalah

Kandungan Alkaloid dan Kecernaan In Vitro Silase Hijauan Orok-Orok (Crotalaria juncea L.) pada Umur Potong Berbeda

Selvira Hasan, Prof. Dr. Ir. Bambang Suhartanto, DEA., IPU ; Prof. Ir. Nafiatul Umami, S.Pt., M.P., Ph. D., ASEAN Eng

2025 | Tesis | S2 Ilmu Peternakan

Orok-orok (Crotalaria juncea L.) merupakan tanaman leguminosa yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai pakan ternak ruminansia. Orok-orok memiliki tingkat produksi biomassa yang tinggi dan dapat tumbuh di berbagai jenis tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan alkaloid dan kecernaan in vitro legum orok-orok pada berbagai umur potong dan preservasi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap faktorial 3 x 2. Faktor pertama adalah umur potong (8, 10 dan 12 minggu) dan faktor kedua adalah preservasi pakan yaitu segar (tanpa pengawetan) dan silase (fermentasi). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 18 plot. Variabel yang diamati meliputi komposisi kimia, kandungan alkaloid, kecernaan bahan kering (KcBK), kecernaan bahan organik (KcBO), dan kecernaan protein kasar (KcPK) pada orok-orok. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan analysis of variance (ANOVA) dan apabila terdapat perbedaan rata-rata dilanjutkan dengan duncan’s multiple range test (DMRT). Hasil analisis variansi menunjukkan umur potong dan preservasi berpengaruh nyata (P<0> in vitro serta menurunkan kandungan kandungan bahan organik dan kandungan alkaloid. Interaksi terbaik terdapat pada silase orok-orok dengan umur pemotongan 8 minggu dengan kandungan protein kasar dan kecernaan in vitro tertinggi serta kandungan alkaloid terendah.

kata kunci: Alkaloid, Crotalaria juncea, Kecernaan in vitro, Preservasi, Umur potong

Sunn hemp (Crotalaria juncea L.) is a leguminose plant that has the potential to be developed as ruminant feed. Sunn hemp has a high level of biomass production and can grow in various types of soil. This study aims to determine the alkaloid content and in vitro digestibility of sunn hemp legumes at various cutting times and preservation. The research was carried out using a 3 x 2 factorial completely randomized design. The first factor was cutting time (8, 10 and 12 weeks) and the second factor was preservation, namely fresh (without preservation) and silage (fermented). Each treatment was repeated 3 times to obtain 18 plots. The variables observed included chemical composition, alkaloid content, in vitro dry matter digestibility (IVDMD), in vitro organic matter digestibility (IVOMD), and in vitro crude protein digestibility (IVCPD) of sunn hemp. Research data was analyzed using analysis of variance (ANOVA) and if there were differences in averages, continued with Duncan's multiple range test (DMRT). The results of variance analysis showed that cutting time and preservation had a significant effect (P<0>
Key words: Alkaloid, Crotalaria juncea, Cutting time, In vitro digestibility, Preservation   

Kata Kunci : Alkaloid, Crotalaria juncea, Kecernaan in vitro, Preservasi, Umur potong

  1. S2-2025-490956-abstract.pdf  
  2. S2-2025-490956-bibliography.pdf  
  3. S2-2025-490956-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2025-490956-title.pdf