Peran Inspektorat Daerah dalam Pencegahan Tindakan Korupsi (Studi Kasus pada Inspektorat Daerah Kabupaten Klaten)
Astri Nuraini, Rijadh Djatu Winardi, S.E., M.Sc., Ph.D, CFE.; Abdul Halim, Prof., Dr., M.B.A., Ak., C.A.
2025 | Tesis | S2 Ilmu Akuntansi/Akuntansi Terapan
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman dan gambaran mengenai peran Inspektorat Daerah Kabupaten Klaten dalam pencegahan tindakan korupsi, menganalisis kendala yang dihadapi, serta mengidentifikasi upaya yang dilakukan Inspektorat Daerah Kabupaten Klaten dalam pencegahan tindakan korupsi. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus, dengan melakukan wawancara semi-terstruktur. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah 10 orang yang bekerja di Inspektorat Daerah Kabupaten Klaten, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes), Desa Jotangan, dan Desa Jeblog. Berdasarkan teori peran organisasi, Inspektorat Daerah Kabupaten Klaten menghadapi kendala internal berupa ambiguitas peran, konflik peran dan peran berlebih yang menyebabkan peran pencegahan belum optimal. Inspektorat Daerah Kabupaten Klaten juga menghadapi kendala dari eksternal dalam melaksanakan peran pencegahan dalam tindakan korupsi. Peneliti juga menemukan beberapa upaya yang dilakukan oleh Inspektorat Daerah Kabupaten Klaten untuk mengatasi kendala tersebut.
This study aims to gain an understanding and overview of the role of the Regional Inspectorate of Klaten Regency in preventing corruption, analyze the challenges faced, and identify the efforts made by the Regional Inspectorate of Klaten Regency in preventing corruption. This research was qualitative research with a case study approach by conducting semi-structured interviews. The participants involved in this study totaled 10 individuals who worked at the Regional Inspectorate of Klaten Regency, the Community Empowerment and Village Department, Jotangan Village, and Jeblog Village. Based on the theory of organizational roles, the Regional Inspectorate of Klaten Regency faced internal challenges in the form of role ambiguity, role conflicts, and excessive roles that hindered the prevention role from being optimal. The Regional Inspectorate of Klaten Regency also faced external challenges in carrying out the prevention role for corruption. The researcher also found several efforts made by the Regional Inspectorate of Klaten Regency to overcome these challenges.
Kata Kunci : Peran Pencegahan, Inspektorat Daerah Kabupaten Klaten, Ambiguitas Peran, Konflik Peran, Peran yang Berlebih.