Pengaruh Status HIV Terhadap Jenis Genotipe dan Jumlah Genotipe Virus Papiloma Humanum pada Lesi Kondiloma Akuminata

SUNRISE DEWANTARA SATRIA, Dr. dr. Satiti Retno Pudjiati, Sp.D.V.E. Subsp. Ven; dr. Nurwestu Rusetiyanti, M.Kes., Sp.D.V.E. Subsp. Ven

2025 | Tesis | S2 Kedokteran Klinik

Pendahuluan: Human Papilomavirus (HPV) merupakan virus DNA yang memiliki peran penting dalam perkembangan berbagai jenis kanker, termasuk kanker serviks dan genital. Berdasarkan Tingkat ongkogenisitas, HPV dibagi menjadi risiko tinggi (RT) dan risiko rendah (RR). Kondiloma Akuminata (KA), yang disebabkan oleh infeksi HPV, merupakan salah satu penyakit menular seksual yang paling sering ditemukan. Pasien dengan KA meningkatkan prevalensi terhadap infeksi HIV, dan sebaliknya. Pasien HIV memiliki risiko lebih tinggi terkena HPV-RT karena penurunan respon imun. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan membandingkan tipe dan jumlah tipe HPV pada lesi KA antara pasien HIV dan non-HIV.

Metode: Penelitian melibatkan 30 subyek dengan KA di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dengan menggunakan rancangan penelitian cross-sectional. Data yang dikumpulkan meliputi status HIV dan genotipe HPV, yang dianalisis menggunakan metode chi-square untuk mengevaluasi hubungan antara status HIV dengan infeksi tipe genotipe HPV dan jumlah genotipe HPV pada pasien dengan KA. Data jenis kelamin, usia, jumlah partner, orientasi seksual, dan konsumsi alkohol juga di catat dan dianalisis pengaruhnya terhadap tipe dan jumlah genotipe HPV yang terdeteksi.

Hasil: Status HIV secara signifikan berpengaruh terhadap tipe dan jumlah genotipe HPV yang menginfeksi subyek. Pada kelompok HIV didapatkan 68,8% terinfeksi HPV-RT, sedangkan 28,6% terinfeksi HPV-RR. Sedangkan pada kelompok non-HIV, hanya 31,3% terinfeksi oleh HPV-RT dan 71,4% terinfeksi HPV-RR. Status HIV meningkatkan kejadian infeksi genotipe HPV-RT 5.5 kali lebih banyak (OR=5,50) dibanding kelompok non-HIV. Infeksi genotipe HPV multipel pada kelompok HIV didapatkan 81,8%, sedangkan pada kelompok non-HIV didapatkan 18,2%. Status HIV meningkatkan kejadian multipel genotipe HPV-RT 9.75 kali lebih banyak (OR=9,75) dibanding kelompok non-HIV. Mayoritas pasien non-HIV sebanyak 68,4% terdeteksi genotipe HPV tunggal. Jumlah partner dan konsumsi alkohol tidak mempengaruhi infeksi HPV-RT maupun HPV multipel. Orientasi seksual berpengaruh terhadap infeksi HPV multipel, namun tidak berpengaruh terhadap genotipe HPV.

Kesimpulan: Genotipe HPV-RT dan HPV multipel secara signifikan lebih banyak ditemukan pada penderita HIV dibanding non-HIV. Kelompok HIV secara klinis memiliki risiko 5.5 kali lebih besar untuk terinfeksi HPV-RT dan 9.75 kali lebih besar untuk terinfeksi HPV multipel dibandingkan kelompok non-HIV.

Introduction: Human Papiloma virus (HPV) is a DNA virus that plays a crucial role in the development of various cancers, including cervical and genital cancers. Based on oncogenic potential, HPV is classified into high-risk (HR) and low-risk (LR) types. Condyloma Acuminata (CA), caused by HPV infection, is one of the most common sexually transmitted infections. Patients with CA are at increased risk of HIV infection, and vice versa. HIV-positive patients are more susceptible to high-risk HPV types due to their weakened immune response. This study aims to identify and compare the types and number of HPV genotypes in CA lesions between HIV-positive and HIV-negative patients.

Methods: This cross-sectional study comprised 30 subjects with CA recruited from Dr. Sardjito Hospital in Yogyakarta, Indonesia. Data collection encompassed comprehensive demographic and clinical parameters, including HIV status, HPV genotyping, and demographic variables such as gender, age, number of sexual partners, sexual orientation, and alcohol consumption. Statistical analysis was performed using the chi-square test to evaluate and determine the correlation between HIV status and HPV genotype. We also assess the impact of demographic factor on HPV genotype

Results: HIV status significantly influenced the type and number of HPV genotypes in study subjects. In the HIV-positive group, 68.8% were infected with HR-HPV, while 28.6% were infected with LR-HPV. Conversely, in the HIV-negative group, only 31.3% were infected with HR-HPV, and 71.4% were infected with HPV-RR.

HIV status clinically increased the incidence of HR-HPV genotype infection by 5.5 times (odds ratio [OR] = 5.50) compared to the HIV-negative group. Multiple HPV genotype infections were detected in 81.8% of the HIV-positive group, compared to 18.2% in the HIV-negative group. The incidence of multiple HR-HPV genotypes was 9.75 times higher in the HIV-positive group (OR = 9.75). In the HIV-negative group, 68.4% of patients were found to have a single HPV genotype.

Conclusion: HIV-positive individuals demonstrate significantly higher prevalence of HPV-RT genotypes and multiple HPV infections compared to HIV-negative individuals. Clinically, HIV-positive patients are 5.5 times more likely to be infected with HPV-RT and 9.75 times more likely to have multiple HPV infections than their HIV-negative counterparts.

 

Kata Kunci : Genotipe Virus Papiloma Humanum, Kondiloma Akuminata, Virus Imunodefisiensi Humanum, Virus Papiloma Humanum Risiko Tinggi