Perbandingan insiden nyeri induksi intravena propofol antara pemberian efedrin 2,5 Mg intravena 60 detik pra induksi propofol dengan lidokain 10 Mg dalam propofol

SIMANJUNTAK, Sanggam P, Dr. Yusmein Uyun, Sp.An

2004 | Tesis | PPDS I Anestesiologi dan Reanimasi

Tujuan: Mengetahui efektifitas efedrin 2,5 mg intravena terhadap insidensi dan derajat nyeri, yang diberikan 60 detik pra induksi anestesi dengan propofol intravena. Desain: Double blind randomized control trial. Ruang Lingkup: Penderita yang menjalani pembedahan terencana dengan anestesi umum tanpa premedikasi di central operating theatre RS DR. Sardjito Yogyakarta. Subyek: Tujuh puluh lima pasien, laki- laki dan perempuan, usia 15 – 59 tahun, status fisik ASA I –II. Intervensi: Subyek dibagi jadi 3 kelompok, pada kelompok A (efedrin), diberikan 2,5 mg efedrin intravena 60 detik pra induksi propofol, pada kelompok B (lidokain) dan kelompok C (plasebo) diberi NaCl 0,9% 2 ml pada 60 detik pra induksi propofol, untuk kelompok lidokain, pada propofol ditambahkan 10 mg lidokain. Kecepatan penyuntikan propofol 1 ml/detik. Pengukuran Utama: Nyeri akibat induksi intravena propofol dinilai/diukur pada detik kelima, detik ke 10 dari awal penyuntikan propofol, dan pada skor Aldrete 10. Hasil: Pada detik ke 5, pada kelompok efedrin, kelompok lidokain dan kelompok plasebo dijumpai nyeri ( nyeri tipe awal) namun tidak ada perbedaan secara statistik (p>0,05). Pada detik ke 10 dan pada saat skor Aldrete 10, perbedaan insiden nyeri dan derajat nyeri antara kelompok efedrin dan kelompok lidokain tidak bermakna (p>0,05). Kesimpulan: Pemberian efedrin 2,5mg intravena 60 detik pra induksi anestesi dengan propofol, sama efektifnya dengan lidokain 10 mg.

Objective: To determine whether pretreatment efedrin 2,5 mg intravenous 60 seconds before intravenous propofol induction can reduce the incidence of pain of injection. Design: Double blind randomized control trial. Setting: Patients underwent elective surgery and were performed general anesthesia without premedication in central operating theatre of Sardjito Hospital Yogyakarta. Subject: Seventy five patients, males and females, ages between 15 – 59 years old, physical status according to ASA class I –II. Intervention: Subjects were divided into three groups, each group consists 25 patients. The A group ( ephedrine) was pretreatment ephedrine 2,5 mg (2 ml) 60 seconds prior induction with propofol 2mg/KgBW, group B (lidocaine) was pretreatment with NaCl 0,9% 2ml 60 seconds prior induction with propofol 2mg/Kg mixed with lidocaine 2% 0,5ml, and group C (placebo) pretreatment NaCl 0,9% (2 ml) 60 seconds prior induction with propofol. The rate of intravenous propofol injection is 1ml/second. Main outcome Measurement: Pain of injection was noted at fivth and tenth seconds after start of propofol injection, and at Aldrete score 10. Result: At fivth seconds pain of injection was happend in all groups, but the differents between the three groups was not significant statistically (p>0,05). At tenth seconds and at Aldrete score 10, the incidence and degree of pain was not significant diferent between ephedrine and lidocaine groups. Conclusion: The intravenous ephedrine 2,5 mg intravenous 60 seconds prior to propofol injection can reduce the pain incidence of propofol injection.

Kata Kunci : Anestesi,Nyeri Induksi Intravena Propofol,Efedrin, Propofol-pain- injection intravenous-ephedrine