Laporkan Masalah

Dinamika Calon Legislatif di Tengah Kompetisi Pemilu Serentak 2024: Tantangan dan Strategi Calon Legislatif Koalisi Indonesia Maju Kota Yogyakarta Pada Pemilu 2024

Muhammad Hima El Muntaha, Dr. rer.pol. Mada Sukmajati, M.PP.

2025 | Tesis | S2 Ilmu Politik

Penelitian ini menganalisis dinamika dan strategi kampanye calon legislatif (caleg) dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Kota Yogyakarta pada Pemilu Serentak 2024. Pelaksanaan pemilu serentak yang menggabungkan pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres) dengan pemilihan legislatif (pileg) menghadirkan tantangan bagi caleg dalam mengelola strategi kampanye di tingkat lokal. Keserentakan pemilu mengharuskan caleg untuk menyesuaikan pendekatan kampanye guna mengakomodasi dinamika politik di daerah dari pengaruh politik nasional. Penelitian ini bertujuan untuk memahami tantangan yang dihadapi, strategi yang diterapkan, serta implikasi desain pemilu serentak terhadap efektivitas kampanye caleg. Pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus digunakan dalam penelitian ini. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam, dan analisis dokumen terhadap caleg terpilih dan tidak terpilih, serta pengurus Tim Kemenangan Daerah (TKD) KIM di Kota Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa caleg menerapkan strategi kampanye yang bervariasi dalam menghadapi tantangan pemilu serentak. Caleg dari Partai Gerindra memanfaatkan strategi penyelarasan program kampanye Prabowo-Gibran (coattail effect) dengan memperkuat koalisi lokal. Sebaliknya, caleg dari Partai Golkar, yang tidak memperoleh manfaat dari coattail effect, lebih berfokus pada strategi berbasis politik lokal dengan menonjolkan isu-isu yang relevan bagi masyarakat setempat tanpa mengedepankan kampanye pasangan Prabowo-Gibran. Identik dengan Golkar, caleg dari Partai Amanat Nasional (PAN) mengadopsi strategi pendekatan emosional kepada pemilih dan membangun keterbukaan melalui kolaborasi dengan berbagai kelompok masyarakat di Kota Yogyakarta. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa keberhasilan kampanye caleg lokal bergantung pada adaptasi strategi kampanye dalam konteks pemilu serentak yang mempengaruhi situasi politik lokal. Penelitian merekomendasikan peningkatan strategi kolaborasi yang lebih intensif antaraktor politik dalam koalisi di wilayah, optimalisasi personalisasi kandidat caleg, serta desain pemilu serentak yang lebih adaptif terhadap dinamika lokal untuk meningkatkan efektivitas kampanye di tingkat daerah.

This study analyzes the dynamics and campaign strategies of legislative candidates (caleg) in the Koalisi Indonesia Maju (KIM) in the City of Yogyakarta in the 2024 Simultaneous Elections. The implementation of simultaneous elections that combine the presidential and vice presidential elections (pilpres) with legislative elections (pileg) presents challenges for legislative candidates in managing campaign strategies at the local level. The simultaneity of the elections requires legislative candidates to adjust their campaign approaches to accommodate the political dynamics in the regions from the influence of national politics. This study aims to understand the challenges faced, the strategies implemented, and the implications of the simultaneous election design on the effectiveness of legislative candidate campaigns. A qualitative approach with a case study method was used in this study. Data were collected through observation, in-depth interviews, and document analysis of elected and non-elected legislative candidates, as well as the administrators of the KIM Regional Victory Team (TKD) in the City of Yogyakarta. The results of the study show that legislative candidates implement various campaign strategies in facing the challenges of simultaneous elections. Candidates from the Gerindra Party utilize the Prabowo-Gibran campaign program alignment strategy (coattail effect) by strengthening local coalitions. In contrast, Golkar Party candidates, who did not benefit from the coattail effect, focused more on local politics-based strategies by highlighting issues relevant to the local community without prioritizing the Prabowo-Gibran campaign. Identical to Golkar, candidates from the National Mandate Party (PAN) adopted an emotional approach strategy to voters and built openness through collaboration with various community groups in the city of Yogyakarta. The findings of this study indicate that the success of local legislative candidate campaigns depends on the adaptation of campaign strategies in the context of simultaneous elections that affect the local political situation. The study recommends increasing more intensive collaboration strategies between political actors in regional coalitions, optimizing the personalization of legislative candidate candidates, and designing simultaneous elections that are more adaptive to local dynamics to increase campaign effectiveness at the regional level.

Kata Kunci : Pemilu Serentak, Strategi Kampanye Pemilu Serentak, Coattail Effect, Koalisi Indonesia Maju.

  1. S2-2025-495285-abstract.pdf  
  2. S2-2025-495285-bibliography.pdf  
  3. S2-2025-495285-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2025-495285-title.pdf