Analisis Biaya dan Luaran Klinis Terapi Obat Antihipertensi pada Pasien Preeklamsia di RSUD Kota Yogyakarta

Shofia Siza Maulidia, Prof. Dr. apt. Tri Murti Andayani, Sp.FRS.; Dr. apt. Dwi Endarti, S.F., M.Sc.

2025 | Tesis | Magister Manajemen Farmasi

Preeklamsia menjadi salah satu penyakit yang menyumbang hampir 75% Angka Kematian Ibu (AKI) diseluruh dunia. Kejadian preeklamsia yang tidak segera ditangani dengan benar, tidak hanya berdampak pada masalah kesehatan tetapi juga aspek ekonomi. Tata laksana pengobatan pada pasien preeklamsia dikelompokkan menjadi hipertensi ringan-sedang dan hipertensi berat. Beberapa obat antihipertensi oral dapat diberikan pada pasien preeklamsia, antara lain metildopa dan nifedipin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui luaran klinis terapi obat antihipertensi dan rata-rata total biaya medis langsung serta hubungan dengan karakteristik pasien preeklamsia di RSUD Kota Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan kohort retrospektif. Pengumpulan data dilakukan melalui rekam medis dan rincian biaya pengobatan pasien preeklamsia rawat inap selama periode Januari 2021-Desember 2023. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 48 sampel memenuhi kriteria penelitian dengan 32 pasien kelompok nifedipin dan kombinasi nifedipin-metildopa sebanyak 16 pasien. Rata-rata penurunan tekanan darah sistol dan diastol pada kelompok nifedipin sebesar 34,03 mmHg dan 21,03 mmHg, sedangkan pada kelompok kombinasi nifedipin-metildopa sebesar 47,50 mmHg dan 28,31 mmHg. Hasil analisis luaran klinis menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan pada ketercapaian target penurunan tekanan darah kedua kelompok terapi (p = 0,286). Hasil analisis hubungan karakteristik pasien dengan luaran klinis menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan (p>0,05). Rata-rata total biaya medis langsung kelompok nifedipin sebesar Rp6.757.114, sedangkan kelompok kombinasi nifedipin-metildopa sebesar Rp8.676.763. Hasil analisis biaya menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan pada rata-rata total biaya medis langsung kedua kelompok terapi (p = 0,066). Analisis hubungan antara karakteristik pasien dengan rata-rata total biaya medis langsung menunjukkan terdapat hubungan antara karakteristik lama rawat inap (p = 0,001) dan tindakan persalinan (p = 0,005) dengan perbedaan rata-rata total biaya medis langsung pada pasien preeklamsia selama menjalani rawat inap di RSUD Kota Yogyakarta.

Preeclampsia is one of the diseases that contributes to almost 75% of Maternal Mortality Rate (MMR) worldwide. Preeclampsia that is not treated immediately and properly, not only has an impact on health problems but also on economic aspects. Treatment management in preeclampsia patients is grouped into mild-moderate hypertension and severe hypertension. Several oral antihypertensive drugs can be given to preeclampsia patients, including methyldopa and nifedipine. This study aims to determine the clinical outcomes of antihypertensive drug therapy and the average total direct medical costs and the relationship with the characteristics of preeclampsia patients at the Yogyakarta City Hospital. This study is an analytical observational study with a retrospective cohort design. Data collection was carried out through medical records and details of the cost of treatment for inpatient preeclampsia patients during the period January 2021-December 2023.

The results showed that 48 samples met the research criteria with 32 patients in the nifedipine group and 16 patients in the nifedipine-methyldopa combination. The average decrease in systolic and diastolic blood pressure in the nifedipine group was 34,03 mmHg and 21,03 mmHg, while in the nifedipine-methyldopa combination group it was 47,50 mmHg and 28,31 mmHg. The results of the clinical outcome analysis showed that there was no significant difference in the achievement of the blood pressure reduction target in the two therapy groups (p = 0,286). The results of the analysis of the relationship between patient characteristics and clinical outcomes showed that there was no significant relationship (p>0,05). The average total direct medical costs in the nifedipine group were IDR6.757.114, while in the nifedipine-methyldopa combination group it was IDR8.676.763. The results of the cost analysis showed that there was no significant difference in the average total direct medical costs of the two therapy groups (p = 0,066). Analysis of the relationship between patient characteristics and the average total direct medical costs showed that there was a relationship between the characteristics of the length of stay (p = 0,001) and delivery procedures (p = 0,005) with differences in the average total direct medical costs in preeclampsia patients during hospitalization at the Yogyakarta City Hospital.

Kata Kunci : analisis-biaya, antihipertensi, luaran klinis, preeklamsia