Analisis dan penanganan daerah rawan kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Tabanan Propinsi Bali
WINDIAWAN, I Wayan, Dr.Ir. Siti Malkhamah, MSc
2004 | Tesis | Magister Sistem dan Teknik TransportasiBerkat dukungan kondisi alam dan budaya, Bali menempatkan sektor pariwisata berkembang lebih pesat dari sektor lainnya, bahkan sektor pariwisata merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang diandalkan. Sebagai salah satu daerah tujuan wisata, Bali membutuhkan sistim lalu lintas yang lancar, aman, dan nyaman. Jaringan jalan nasional yang ada di kabupaten Tabanan merupakan prasarana pendukung dari kegiatan pergerakan sektor pariwisata. Menganalisis daerah rawan kecelakaan di jaringan jalan nasional sangat diperlukan untuk keselamatan lalu lintas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daerah rawan kecelakaan lalu lintas pada ruas jalan nasional di kabupaten Tabanan, menyususn usulan penanganan berdasarkan hasil analisis data primer maupun skunder, membandingkan antara nilai kerugian materi yang dialami dalam sutu ruas kecelakaan(Black Site) dengan biaya perbaikan ruas penyebab kecelakaan, dan nilai tingkat kecelakaan korban ( meninggal dunia, luka berat/ringan) dari time series 3 tahun (1998, 1999, 2000). Dalam menentukan daerah rawan kecelakaan (Black Site) berdasarkan bobot Ekivalent Accident Number(EAN). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ruas jalan nasional di Kabupaten Tabanan yang paling rawan adalah ruas Mengwitani-Tabanan km 19.440-20.440, dengan menimbulkan korban meninggal dunia 3 orang, luka berat 20 orang, luka ringan 12 orang, kerusakan materi 37 buah, dengan total kerugian Rp.8.578.333,-. Berdasarkan data sekunder, faktor manusia merupakan penyebab utama kecelakaan dan berdasarkan observasi lapangan faktor geometrik jalan termasuk salah satu penyebab kecelakaan. Penentuan prioritas penanganan daerah rawan kecelakaan, bisa berdasarkan korban, bisa juga berdasarkan biaya kecelakaan.
Due to its adherence in both natural and cultural conditions, Bali has advanced tourism industry over other sectors as it is the most pre-eminent revenues available. As one of the most popular tourist destination objects, Bali actually calls for an unobstructive, safe, and comfortable traffic system. This is in response to the fact that the National Highway Network in Tabanan Regency support the means and activities of the tourism industry. To analyze network`s Black sites is crucial for traffic users` safety. This study attempts to analyze traffic Black sites of the National Highway in Tabanan Regency by designing management proposal based on the results of primary as well as secondary data analysis, and by comparing material loss value encountered in one accident-prone route (the Black site) with the cost of improvement of the route and rate accidents` victim (dead or injured) of three-year time series (1998, 1999, and 2000). In order to determine Black sites, Equivalent Accident Number (EAN) is employed. The research finding show that the National Highway in Tabanan Regency is considered to be most accident-prone to traffic accidents in Mengwitani – Tabanan in between 19.440-2.440 km causing 3 people dead, 20 seriously injured, 12 uncritically, 37 material damage, with total loss of 8.578.333 rupiah. Based on the secondary data human factor had been the main cause of the accidents, and based on the field observation, the road geometric factor had also contributed to the causes of the accidents. The priority to manage these Black sites may be determined based on victims as well as the cost of the accident..
Kata Kunci : Kecelakaan Lalu Lintas,Keselamatan Jalan, Traffic, Equivalent Accident Number, Black Site