Laporkan Masalah

Keberlanjutan Usaha Tani Beras Merah di Kabupaten Sleman

Bayu Candra Wibowo, Prof. Dr. Jangkung Handoyo Mulyo,M.Ec.; Prof. Dr. Ir. Masyhuri

2025 | Tesis | S2 Magister Manj.Agribisnis

Padi Sembada Merah (dulu dikenal sebagai padi varietas cempo) merupakan salah satu varietas padi lokal yang banyak dibudidayakan di Kabupaten Sleman sehingga berpotensi sebagai pangan fungsional yang perlu terus dikembangkan. Upaya pengembangan padi Sembada Merah perlu dilakukan secara berkesinambungan dan dikaji tingkat keberlanjutannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kelayakan usaha tani padi Sembada  Merah, kontribusi pendapatan usaha tani Sembada  Merah terhadap pendapatan rumah tangga tani, dan status keberlanjutan padi Sembada Merah. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2023 dengan melibatkan responden yaitu semua (100) petani yang membudidayakan padi Sembada Merah di Kabupaten Sleman tahun 2023. Analisis Revenue Cost Ratio (R/C), Benefit Cost Ratio (B/C), dan Break Even Point (BEP) digunakan untiuk mengkaji kelayakan usaha tani dan mengetahui kontribusinya terhadap rumah tangga tani, serta analisis Multidimensional Scaling (MDS) digunakan untuk mengkaji tingkat keberlanjutan dan menentukan atribut yang sensitif terhadap keberlanjutan usaha tani padi sembada merah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha tani Sembada Merah layak untuk diusahakan (R/C Ratio 1,65), dan mampu menutupi biaya produksi (penerimaan, produksi, dan harga lebih besar dari BEP), meski pengembalian investasi belum optimal (B/C Ratio 0,65). Usaha tani Sembada Merah di Kabupaten Sleman berkontribusi kecil terhadap pendapatan rumah tangga (10,20%). indeks keberlanjutan usaha tani padi Sembada Merah di Kabupaten Sleman sebesar 60,43% sehingga termasuk dalam kategori cukup berkelanjutan.

Sembada Merah rice (previously known as Cempo rice) is a local rice variety widely cultivated in Sleman Regency, making it a potential functional food that needs to be continuously developed. The development of Sembada Merah rice must be carried out sustainably, with an assessment of its sustainability level. This study aims to evaluate the feasibility of Sembada Merah rice farming, its contribution to farm household income, and the sustainability status of Sembada Merah rice farming. The research was conducted from October to December 2023, involving 100 farmers cultivating Sembada Merah rice in Sleman Regency in 2023. The Revenue Cost Ratio (R/C), Benefit Cost Ratio (B/C), and Break Even Point (BEP) analyses were used to assess the feasibility of the farming business and its contribution to farm household income. Meanwhile, the Multidimensional Scaling (MDS) analysis was employed to evaluate sustainability levels and identify sensitive attributes affecting the sustainability of Sembada Merah rice farming. The results indicate that Sembada Merah rice farming is feasible (R/C Ratio of 1.65) and can cover production costs (as revenue, production, and prices exceed BEP). However, the return on investment is not yet optimal (B/C Ratio of 0.65). Sembada Merah rice farming in Sleman Regency contributes only a small portion (10.20%) to farm household income. The sustainability index of Sembada Merah rice farming in Sleman Regency is 60.43%, categorizing it as moderately sustainable.

Kata Kunci : Beras Merah, Keberlanjutan, Kabupaten Sleman, Multidimensional Scaling

  1. S2-2025-490090-abstract.pdf  
  2. S2-2025-490090-bibliography.pdf  
  3. S2-2025-490090-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2025-490090-title.pdf